Konsep itu yang akhirnya menginspirasi Sri Lestari, salah satu pengrajin batik, asal Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, untuk terus mengoptimalkan usahanya.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Tersentuh Kisah Caswara Bocah Piatu Pemulung
Tujuh tahun silam, hanya dengan modal Rp. 500 ribu, Sri Lestari memulai usahanya bidang membatik. Awalnya timbul tenggelam lantaran belum menemukan ciri khas pada batik buatannya.
Namun setelah terpaten konsep batik dengan ciri khas ke Madiun an, usahanya mulai dirasakan meningkat. "Alhamdulilah saat ini saya sudah mempunyai 12 karyawan. Kami menjual per lembar batik seharga maksimal Rp 300 ribu. Cukup banyak yang memesan," ucapnya.***