Batik Khas Madiun yang Menyita Hati

- 17 November 2020, 06:00 WIB
Membatik
Membatik /Mascuk/

"Tentu saya tak menyia nyiakan kesempatan ini. Terlebih orientasinya adalah menyelamatkan dan mempertahankan kebudayaan lokal, tempat saya lahir dan besar. Selain itu, program ini juga memiliki aspek ekonomis yaitu mengembangkan kemampuan membatik. Yang jika hebat dan digemari konsumen maka dagangan laris," ungkap Rizky.

Sementara Nur Ahmadi memberikan ulasan teori dan praktek, meliputi pembuatan pola baju dan desain minimalis, sampai membatik, pewarnaan dan penghilangan lilin dalam proses membatik.

Baca Juga: Jadilah Orang Pintar Jika Ingin Hidup Lebih Lama

Sebagai out put produksi batik, yakni menyangkut pemasaran, Indra Setyawan merencanakan berdirinya koperasi. Lembaga itu, menurutnya, akan menampung anggota dari berbagai macam pengrajin lokal, guna memasarkan hasil produksinya.

"Sehingga konsumen nantinya tidak lagi kesulitan mencari batik khas Madiun. Meskipun, terkait pemasaran sebenarnya kami juga sudah membuka portal online," cetus Indra Setyawan.

Sementara menurut Bagas, konsumen lokal, yang mengaku gandrung akan motif batik khas Madiun, menilai batik Madiun berciri khas motif pesilat dan alat musik Dongkrek itu bisa diadu dengan bermacam batik yang lahir jauh lebih dulu dari kota lain.

Kombinasi warna, lanjutnya, juga menawan hati dengan goresan Pesilat dan Dongkrek yang tidak mungkin ditemulan pada motif batik dari kota manapun.

Baca Juga: Pelanggan Meninggalkan Bisnis Kita, Berikut 3 Alasannya

Kombinasi warna dengan muatan budaya khas Madiun, dinilai Ahmad Supriyanto, warga Madiun yang juga pengagum batik, sebagai daya pesonanya.

Dari pengakuan berbagai konsumen terungkapkan, perpaduan psikologis warna dengan unsur kebudayaan lokal membuktikan batik khas Madiun 'pandai mencuri hati' konsumen.

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah