Daftar Negara yang Pakai Spyware Pegasus Israel Bidik Jurnalis

25 Juli 2021, 23:20 WIB
Ilustrasi siber /Pixabay

ARAHKATA – Sejumlah pemerintahan yang otoriter berulang kali diketahui menargetkan smartphone para aktivis, jurnalis, dan saingan politik dengan spyware Pegasus yang dibeli dari perusahaan Israel, NSO Group.

Alat pengawasan tersebut acap kali menargetkan perangkat iOS dan Android, yang tampaknya tidak mampu membendung ancaman dari spyware Pegasus.

Dari laporan terbaru menunjukkan bahwa skala masalahnya ternyata jauh lebih besar dan memberikan 'pukulan keras' terhadap pembuat perangkat teknologi seluler, terutama Apple.

Baca Juga: Deni Gagal Bawa Medali Emas untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

Minggu ini sekelompok peneliti dan jurnalis internasional dari Amnesty International, Forbidden Stories, dan lebih dari belasan organisasi lain menerbitkan bukti forensik bahwa sejumlah pemerintah/negara di seluruh dunia--termasuk Hungaria, India, Meksiko, Maroko, Arab Saudi, dan Uni Arab Emirates--diduga menjadi pelanggan NSO Group.

Dikutip dari laporan Wired, Minggu 25 Juli 2021, para peneliti mempelajari daftar bocoran 50.000 nomor ponsel yang terkait dengan aktivis, jurnalis, eksekutif, dan politisi yang semuanya merupakan target pengawasan potensial.

Mereka juga melihat secara khusus ada sebanyak 37 perangkat yang terinfeksi atau ditargetkan oleh spyware Pegasus NSO yang invasif.

Baca Juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Berikut Ini yang Dilonggarkan! 

Mereka bahkan membuat alat sehingga pengguna dapat pemeriksa apakah iPhone-nya telah disusupi atau tidak.

NSO Group menyebut penelitian itu sebagai 'tuduhan palsu oleh konsorsium media'.

"Daftar tersebut bukanlah daftar target Pegasus atau target potensial. Angka-angka dalam daftar itu tidak terkait dengan NSO Group," ujar seorang juru bicara NSO Group.

WhatsApp bahkan pernah menggugat perusahaan pada 2019 atas tuduhan serangan terhadap lebih dari seribu penggunanya.

Baca Juga: Tingkatkan Testing dan Tracing, Kemenkes Keluarkan Edaran

NSO Group bukan satu-satunya vendor spyware, tetapi mereka memiliki profil tertinggi.

Fitur BlastDoor Apple yang diperkenalkan di iOS 14 pada awal tahun ini adalah upaya perusahaan untuk menghentikan 'eksploitasi zero-click', serangan yang tidak memerlukan ketukan atau unduhan apa pun dari korban.

Akan tetapi, perlindungan itu tampaknya tidak bekerja dengan baik, sehingga Apple merilis patch untuk iOS guna mengatasi rentetan serangan spyware dari NSO Group.***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler