Musk Akan Tunda Akuisisi Twitter Karena Alasan Ini, Bakal Batal Beli?

- 13 Mei 2022, 23:38 WIB
Elon Musk ungkap jika Jepang bisa lenyap
Elon Musk ungkap jika Jepang bisa lenyap /Instagram.com/@elonofficiall

ARAHKATA - Elon Musk mengatakan dia 'masih komitmen' untuk akuisisi Twitter senilai Rp644 triliun.

Sebelumnya, Elon Musk menginginkan kesepakatan akuisisi Twitter 'ditunda' saat dia menyelidiki jumlah spam dan akun palsu di platform micro-blogging tersebut.

"Kesepakatan akuisisi Twitter sementara ditangguhkan menunggu rincian yang mendukung perhitungan bahwa akun spam/palsu memang mewakili kurang dari 5 persen pengguna," kata Elon Musk dalam Evening Standard dikutip ARAHKATA, Jumat 13 Mei 2022.

Baca Juga: KEJAM! Pasukan Israel Tembak Pemuda Palestina di Jenin

Saham Twitter anjlok 20 persen dalam perdagangan pra-pasar di New York setelah cuitan bos Tesla tersebut.

Satu jam setelah pernyataan awal, Musk menindaklanjuti dengan cuitan yang mengatakan dia 'masih berkomitmen untuk akuisisi'.

Akibatnya saham Twitter sedikit menguat tetapi tetap turun sekitar 12 persen di pra-pasar dan jauh di bawah tingkat penawaran Musk.

Baca Juga: Ingatkan Sosok Ayah, Maharaja 48 Luncurkan Single Terbarunya

Setelah adanya cuitan Elon Musk, Twitter memberikan jawaban dan sanggahannya.

“Kami telah melakukan tinjauan internal terhadap sampel akun dan memperkirakan bahwa rata-rata akun palsu atau spam selama kuartal pertama 2022 mewakili kurang dari 5 persen dari mDAU (pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi) selama kuartal tersebut. Setelah kami menentukan sebuah akun adalah spam, otomatisasi berbahaya, atau palsu, kami berhenti menghitungnya di mDAU kami atau metrik terkait lainnya,” ungkapnya.

MDAU adalah metrik kunci dalam menentukan nilai perusahaan media sosial, karena digunakan untuk membantu menghitung jumlah pendapatan iklan yang dapat dihasilkan platform.

Baca Juga: REKOR! AS Berduka Atas Satu Juta Kematian Akibat COVID-19, Ini Pesan Joe Biden

Miliarder itu mungkin percaya tawarannya untuk raksasa media sosial Twitter terlalu tinggi jika ternyata perusahaan meremehkan proporsi pengguna yang merupakan akun spam.

Susannah Streeter di Hargreaves Lansdown mengatakan itu “mungkin merupakan strategi untuk menarik kembali jumlah yang dia bersedia bayarkan untuk membeli Twitter.”

Musk telah mengisyaratkan sejumlah perubahan yang mungkin dia buat di Twitter termasuk mencabut larangan Donald Trump.

Baca Juga: Perang Rusia vs Ukraina Bikin Miliarder Mukesh Ambani Tambah Kaya

Juga akan melonggarkan praktik moderasi konten dan mengisyaratkan untuk lakukan PHK.

Bos Tesla itu mengatakan minggu ini bahwa Twitter 'harus mengotentikasi semua pengguna nyata.'***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Evening Standard


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah