Perang Rusia vs Ukraina Bikin Miliarder Mukesh Ambani Tambah Kaya

- 13 Mei 2022, 23:33 WIB
Mukesh Ambani
Mukesh Ambani /Twitter/@Mukesh Ambani

ARAHKATA – Miliarder asal India Mukesh Ambani adalah salah satu pihak yang tambah kaya dari adanya konflik antara Rusia vs Ukraina.

Padahal, hampir semua negara di dunia justru mengalami kerugikan signifikan dari perang dua negara pecahan Uni Soviet itu. Apa asalannya?

Hal ini karena perang Rusia Ukraina telah membuka peluang arbitrase yang begitu menarik sehingga Reliance Industries Ltd. menunda pekerjaan pemeliharaan di kompleks penyulingan minyak terbesar di dunia untuk menghasilkan lebih banyak solar dan nafta setelah harga melonjak.

Baca Juga: Cuaca Panas di India Picu kenaikan Daya Listrik 13,2 Persen

Dilansir dari Bloomberg, kilang minyak milik Mukesh Ambani mampu membeli kargo minyak mentah yang didiskon setelah sanksi Uni Eropa atas bahan bakar Rusia.

Dari situ menimbulkan margin pada beberapa produk minyak ke level tertinggi dalam tiga tahun.

Kilang raksasa Reliance dapat memproses sekitar 1,4 juta barel setiap harinya dari hampir semua jenis minyak mentah.

Sebagai pengusaha tentu saja Mukesh Ambani bisa melihat arah cuan dari perubahan harga tersebut. Apalagi sejak penerapan kebijakan arbitrasi internasional terhadap harga minyak dunia saat ini.

Baca Juga: Parlemen AS Meminta Perusahaan Teknologi Lakukan Ini untuk Bukti Kejahatan Perang Rusia

"Kami telah meminimalkan biaya bahan baku dengan mengambil barel arbitrase," kata Chief Financial Officer Reliance Industries, V. Srikanth.

Lebih lanjut, pada penyulingan India pada umumnya telah menyerap barel diskon yang dijauhi oleh Amerika Serikat dan sekutunya yang berusaha mengisolasi pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin, respons atas perang di Ukraina.

Sebab, India adalah negara berada di titik tengah yang tidak menjadi sekutu siapapun baik blok Rusia yang didukung negara-negara komunis dan blok Ukraina yang didukung negara Uni Eropa, NATO dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Berikut Total Pengungsi Ukraina Hingga Sekarang, Polandia Penerima Pengungsi Terbanyak!

Oleh sebab itu, aliran minyak Rusia ke India tidak dikenai sanksi, dan sementara pembelian tetap sangat kecil dibandingkan dengan total konsumsi India.

Aliran minyak ini membantu menahan laju inflasi yang cepat yang memicu protes di beberapa wilayah anak benua itu.

Perusahaan penyulingan milik negara dan swasta di importir minyak terbesar ketiga di dunia telah membeli lebih dari 40 juta barel minyak mentah Rusia sejak perang Rusia-Ukraina pecah pada akhir Februari 2022, menurut laporan Bloomberg.

Baca Juga: Pemerintah Berhasil Gagalkan Upaya Ekspor Ilegal 81 Ribu Liter Minyak Goreng

Presentasi Reliance Industries menunjukkan, margin diesel melonjak 71 persen pada Januari-Maret 2022 dari kuartal sebelumnya, sementara pada bensin naik 17 persen dan harga nafta naik 18,5 persen.

Reliance yang berbasis di Mumbai, yang memperoleh sekitar 60 persen pendapatannya dari minyak, melaporkan laba kuartalan yang lebih rendah dari perkiraan pada Jumat, 6 Mei 2022 karena kewajiban pajak dan biaya yang lebih tinggi, di sisi lalin konglomerat mengimbangi keuntungan yang diperoleh dari ekspor bahan bakar.

Akhirnya menyebabkan adanya laba bersih naik 22 persen menjadi 162 miliar rupee (USD 2,1 miliar) dalam tiga bulan yang berakhir 31 Maret, jauh di bawah rata-rata laba 168,2 miliar rupee yang diperkirakan oleh survei analis.

Baca Juga: Rusia Berhenti sebagai Dewan Hak Asasi Manusia, Kini PBB Memilih Negara Ini

"Pengurangan impor diesel oleh Eropa dari Rusia dan persediaan global yang rendah akan mendukung margin," kata Srikanth.

Akan tetapi meskipun terlihat mudah, namun ada kemungkinan lainnya yang dapat menganggu dari lonjakan kasus COVID-19 di China dan masalah rantai pasokan lainnya dapat mengganggu permintaan.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x