ARAHKATA - Akibat kasus COVID -19, kini Amerika Serikat (AS) berduka atas satu juta nyawa warganya yang wafat.
Presiden AS Joe Biden menggambarkan kasus COVID-19 sebagai tragedi kemanusiaan terbesar.
AS terus menjadi negara yang paling terpengaruh oleh virus COVID-19 dengan mencatatkan 84.066.379 kasus infeksi dan 1.026.109 kematian sejauh ini.
Baca Juga: Kejati DKI Geledah Sita Dua Rumah Terkait Kasus Mafia Tanah Cipayung
Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih kepada AFP dalam Berita Harian Malaysia dikutip ARAHKATA, Jumat, 13 Mei 2022.
Biden menggambarkan setiap kehilangan nyawa sebagai bentuk kehilangan sesuatu yang tak tergantikan.
“Masing-masing kehidupan ini meninggalkan keluarga, komunitas dan negara ini berubah selamanya sebagai akibat dari pandemi. Namun, negara kita tidak boleh lemah terkena pandemi ini. Meski kita sedih, jangan abaikan ancaman wabah ini," katanya.
Baca Juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Pantau Implementasi Kebijakan Larangan Ekspor Minyak Goreng dan CPO
Biden juga menyerukan agar setiap upaya dilakukan untuk menyelamatkan sebanyak mungkin penduduk karena sekarang ada lebih banyak metode untuk pengujian, produksi vaksin, dan perawatan daripada ketika awal pandemi.