Mengupas PJJ yang Tepat Dilakukan

- 15 Januari 2021, 16:25 WIB
Ilustrasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Ilustrasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) /Arahkata/

ARAHKATA – Nada sumbang tentang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) masih sering terdengar, khususnya dari para orang tua yang notabene menjadi pendamping anak-anak dalam melakukan tugas dan kewajibannya menyelesaikan setiap tugas pelajaran yang diberikan. Proses pendampinginan yang seakan menjadi hal baru bagi orang tua, menjadi masalah dalam realisasi PJJ bagi anak-anak murid dalam menyelesaikan tugasnya di rumah. Bahkan ada yang menilai PJJ tidak akan mencapai hasil maksimal dalam proses belajar mengajar.

Terkait stigma pembelajaran tanpa tatap muka akan menyebabkan ketidaktercapaian kompetensi dasar di tingkat Sekolah Dasar (SD) ditepis oleh aplikasi integrated learning berbasis proyek yang dilakukan oleh SD Maria Assumpta Klaten, Jawa Tengah. Selama menjalankan satu semester, terlihat para peserta didik menjadi lebih kreatif dan inovatif.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Sekolah SD Maria Assumpta Klaten, Fabiana Dini yang menyatakan diberlakukannya PJJ selama pandemi yang dimulai pada 16 Maret 2020 lalu menimbulkan kendala dalam proses pembelajaran.

Baca Juga: Waspada Tsunami Jika Gempa Susulan, BMKG Minta Warga Majene Jauhi Pantai

"Awalnya kami memberlakukan PJJ dengan cara membagikan video pembelajaran, memberikan tugas dan tagihan tugas. Tapi ternyata ini membebani dan memberatkan peserta didik, yang mendorong kami untuk mencari solusi terbaik. Dan setelah kami menggunakan Integrated Learning yang berbasis project, kami melihat peserta didik berhasil memenuhi kompetensi dasar dan sekaligus mereka terdorong menjadi lebih kreatif, inovatif dan mampu berpikir kritis," kata Dini dalam acara pendidikan online, Kamis (14/1/2021).

Ia menyatakan saat awal mendengar tentang Integrated Learning ini, dianggap sama dengan mapel tematik terpadu.

"Tapi ternyata berbeda. Dan masih muncul keluhan dari para orang tua. Akhirnya mendorong kami untuk berbenah dan menemukan Integrated Learning yang berbasis project. Yang mendorong anak-anak untuk terlibat sendiri dan berhasil mengembangkan kecakapan kompeten 4C, yaitu Critical Thinking, Communicate the Knowledge, Creative dan Collaboration," urai Dini.

Baca Juga: Kemensos Keluarkan Logistik Gudang Sulbar dan Kirim dari Regional Makassar Pagi Ini

Ia menyampaikan bahwa penerapan program Integrated Learning berbasis project ini berhasil menghilangkan kendala yang muncul dalam penyelenggaraan PJJ di sekolahnya.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah