BKKBN Adakan Pelatihan Pendataan Keluarga 2021 di Kelurahan Tugu Cimanggis Depok

28 Maret 2021, 13:33 WIB
Pelatihan strategi pendataan keluarga di Kelurahan Tugu, Cimanggis Depok. /Dok: Kelurahan Tugu, Cimanggis Depok.

ARAHKATA - Pendataan Keluarga tahun 2021 menjadi program nasional BKKBN karena dilaksanakan pada awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2021-2024.

Pendataan Keluarga merupakan kegiatan lima tahunan BKKBN untuk mendapatkan data keluarga Indonesia, meliputi pengumpulan data primer, yaitu data kependudukan dan Keluarga Berencana (KB), melalui kunjungan ke keluarga dari rumah ke rumah.

Pendataan Keluarga tahun 2021, BKKBN juga akan memasukkan indikator baru yang digunakan untuk mengukur Indeks Pembangunan Keluarga.

Baca Juga: Bom di Depan Gereja Katedral Makassar, Ini Kata Polisi

Kegiatan tersebut diharapkan dapat menjawab kebutuhan data dan informasi keluarga untuk kepentingan penyusunan program dukungan atau intervensi oleh pemerintah, dan mengakomodir kebutuhan sektor lain, khususnya dalam upaya mendukung pengembangan SDM Indonesia, serta pengentasan keluarga dari kemiskinan, dan ketertinggalan.

Hal tersebut sesuai dengan Undang-undang No. 52 Tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga, yang diperkuat dengan Peraturan Pemerintah No. 87 Tahun 2014 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dan Keluarga Berencana.

Kepala Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok Nessi Annisa Handari siap melakukan Pendataan Keluarga (PK) di tahun ini. Pendataan tersebut dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah pada tanggal 1 April - 31 Mei 2021.

Guna mendukung Pendataan Keluarga 2021, Nessi menambahkan pihaknya telah mengadakan orientasi bagi kader yang bertugas untuk melakukan pendataan.

Baca Juga: Benarkah Jarang Unggah Foto Mesra di Media Sosial Potensi Lebih Bahagia?

Pelatihanannya terdiri atas dua jenis yaitu pelatihan materi Pendataan Keluarga 2021 dan pelatihan berbasis gawai.

“Pendataan keluarga tahun 2021 diharapkan menghasilkan data yang akurat, valid, relevan, dan dapat dipertanggungjawabkan, melalui proses pengumpulan, pengolahan, penyajian, penyimpanan, serta pemanfaatan data dan informasi kependudukan dan keluarga,” ujarnya.

Untuk daerah kelurahan Tugu, Cimanggis Depok telah melaksanakan pelatihan pendataan keluarga secara tatap muka di kelurahan Tugu pada tanggal 24 - 25 Maret 2021, yang diikuti oleh 177 kader.

Kegiatan ini dilaksanakan agar kader pendata dapat menjelaskan sasaran PK21, cara membuat list keluarga dan sket peta keluarga, kemudian menjelaskan rekap RT, tata cara penggunaan username dan password sehingga pada saat Pendataan Keluarga 2021 sudah siap dan paham.

Tidak cukup itu saja, dengan adanya kegiatan ini diharapkan Kader pendata mampu memiliki pemahaman tentang mekanisme dan tata cara pelaksanaan PK21, memahami definisi keluarga untuk menentukan keluarga yang didata, terampil dalam berkomunikasi yang baik dan megedukasi keluarga pentingnya pelaksanaan PK21, dan diharapkan Kader Pendata mampu mengoperasikan serta mengisi aplikasi PK21.

"Ini bukan sensus penduduk, beda. Tujuan pendataan ini adalah sebagai penentuan program dukungan yang sesuai untuk keluarga dan wilayah tertentu," ucap Diah, salah satu peserta pelatihan di kelurahan Tugu yang dikutip melalui perbincangan di what's up.

Pendataan Keluarga ini menjadi hal yang krusial bagi pemerintah dalam menyediakan basis data keluarga untuk intervensi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan program Pembangunan lainnya di Indonesia.

Baca Juga: Kembangkan Digital Marketing, FEBI UIN Walisongo Adakan Sarasehan Alumni

Selain untuk intervensi program Bangga Kencana, pendataan keluarga tahun 2021 memuat variabel-variabel untuk mengukur kebutuhan Indikator Kinerja Utama (IKU) BKKBN yang termuat dalam RPJMN tahun 2020-2024, seperti Indeks Pembangunan Keluarga.

"Tujuan selanjutnya adalah untuk mengukur kebutuhan indikator kinerja utama sasaran strategis pada angka kelahiran total, angka prevalensi, pemakaian kontrasepsi, angka kelahiran remaja umur 15 -19 tahun, median usia kawin pertama, dan indeks pembangunan keluarga," tambah Diah lagi.

Selain melakukan pendataan secara langsung, Pendataan akan menggunakan penginputan melalui aplikasi di Android atau smartphone untuk itu membutuhkan tenaga lini lapangan yang mumpuni dan memahami bagaimana melakukan pendataan dengan memanfaatkan teknologi informasi.***

Editor: Mohammad Irawan

Tags

Terkini

Terpopuler