ARAHKATA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk membahas dua hal.
Yakni membahas tentang mewujudkan perdamaian di Ukraina dan penyelenggaraan G20.
Ketika membahas situasi di Ukraina yang tengah konflik dengan Rusia, keduanya bersepakat harus diselesaikan secara damai. Supaya, tidak berimbas negatif pada kondisi global yang mulai mengalami krisis.
Baca Juga: Luncurkan Dua Rudal Rusia Hantam Ukraina, 13 Tewas
"Kita semua paham situasi sangat kompleks. Namun, kita perlu terus upayakan penyelesaian secara damai," kata Jokowi Senin, 27 Juni 2022.
Menurut Jokowi adanya konflik antara kedua negara tersebut, tentunya berpeluang menyebabkan sejumlah permasalahan global.
Di antaranya, krisis pangan yang mulai terjadi dalam beberapa waktu ke depan.
Baca Juga: Zelensky: Rusia Makin Garang Serangan Militernya ke Wilayah Ukraina Pekan Ini
"Jika perang berlanjut, krisis pangan yang terjadi saat ini akan makin memburuk,” jelas Jokowi.
Kemudian, dalam pertemuan antara kedua Presiden tersebut, Presiden Macron mendukung sepenuhnya penyelenggaraan G20 yang berlangsung di Indonesia dalam beberapa waktu ke depan.
Hal itu penting, lanjut Presiden, agar setiap hasil kesepakatan dalam pertemuan yang diadakan oleh Indonesia dapat berlangsung sukses. Dengan begitu, dapat membuahkan hasil yang manis bagi kondisi masing-masing negara.
Baca Juga: Menlu Inggris Dukung Ukraina, Pasca 100 Hari Invasi Rusia
Melalui ajang itu juga, hubungan bilateral antara Indonesia-Perancis diharapkan mampu semakin solid di sejumlah bidang. Khususnya, dalam bidang perekonomian, pertahanan, dan industri strategis lain.
"Terakhir, melalui pertemuan itu, merupakan upaya penguatan bilateral Indonesia dan Perancis," pungkasnya.***