Mahasiswa Uncen Minta FPI Jangan Bawa-bawa Nama Papua

22 November 2020, 14:44 WIB
Erwin Kuban, Mahasiswa Uncen Papua /Rahman Sugidiyanto/Arahkata.com

ARAHKATA – Erwin Kuban, Mahasiswa Universitas Cendrawasih, Jayapura, Papua menyesalkan pernyataan FPI melalui salah satu ketuanya, Slamet Maarif yang membawa-bawa nama Papua.

Hal itu diutarakan Slamet saat merespon pertanyaan wartawan, menyangkut tindakan tegas Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdulrachman, mencabut baliho dan poster Rizieq Shihab di jalanan protokol.

“Yang mau ganti Pancasila tuh yang ganggu persatuan, yang mau merdeka di Papua tuh yang ganggu persatuan. Itu yang harus dihajar,” ujar Slamet Ma’arif yang juga Ketua PA 212 didepan wartawan pada Jumat, 20 November 2020.

Baca Juga: Pengganti Jokowi Sudah Ada di Kabinet

Baca Juga: Asrama Brimob Sumut Kebakaran, 14 Rumah Ludes Dilalap Si Jago Merah

Baca Juga: Politisi PDI Perjuangan Dukung Pangdam Jaya Copot Baliho Habib Rizieq dan Bubarkan FPI

Erwin yang juga aktif dalam Himpunan Mahasiswa Islam dikampusnya meminta kepada FPI jangan membawa-bawa nama Papua lagi untuk membenarkan tindak-tanduk mereka yang justru meresahkan masyarakat Papua.

Pernyataan Slamet justru menjadi bumerang muslim Papua yang minoritas disana dan berpotensi menggangu kerukunan umat beragama di Papua.

“Ketika ada statement seperti itu  dampaknya sangat besar bagi muslim pribumi Papua apalagi bicara pakai kapasitas lambang Islam, Sehingga saya pikir hal-hal yg tidak penting seperti itu tidak usah bawa nama Papua cukup di Jakarta, atau (Pulau) Jawa saja,”pinta Erwin melalui wawancara kepada arahkata Minggu, 22 November 2020 melalui pesan singkat.

Baca Juga: #BubarkanFPI Mencuat, Pangdam Jaya Siap Bubarkan FPI

Baca Juga: Tak Bisa Cegah Kumpulan Massa FPI, Kapolda Metro Jaya dan Jawa Barat Dicopot

Baca Juga: FPI Gaungkan Tagar Anies4PresidenRI2024

Erwin pun menggambarkan kondisi kehidupan umat beragama di Papua yang penuh toleransi dan perdamaian. Hanya saja lebih lanjut oknum tertentulah yang membawa nama agama kemudian mencoba mengasut kedamaian dibumi cendrawasih.

“Justru itu yg saya bilang bahwasanya kami di Papua hidup dalam kerukunan umat beragama dan sangat bertoleransi namun dengan berbagai hasutan organisasi yang mengatasnaman Islam di tanah Papua, termasuk Ja'far Umar Talib sehingga di Papua  itu seakan akan Islam itu menjastifikasi seperti teroris,”pungkas putra asli Papua tersebut.***

Editor: Mohammad Irawan

Tags

Terkini

Terpopuler