Terkuak, Asal Misteri Suara Dentuman di Malang

- 7 Februari 2021, 17:38 WIB
BMKG Ungkap Asal Dentuman Misterius Malang, Berasal Dari Inversi di Atmosfer
BMKG Ungkap Asal Dentuman Misterius Malang, Berasal Dari Inversi di Atmosfer /ANTARA/

ARAHKATA - Baru-baru ini, suara dentuman menggelegar di Malang, Jawa Timur. Masyarakat khawatir dengan bunyi suara tersebut, mengaitkannya dengan fenomena alam yang tak biasa.

Beberapa percaya, suara tersebut merupakan pertanda munculnya gempa bumi. Bahkan, menyebut kiamat telat dekat. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) buka suara menjelaskan kondisi tersebut.

Dr. Didi Satiadi, Kepala PSTA-LAPAN, saat dihubungi arahkata.com, Minggu 7 Februari 2021, menyebut dentuman itu muncul akibat adanya lapisan inversi di atmosfer. Lapisan inversi adalah lapisan atmosfer yang hangat berada di atas lapisan atmosfer yang dingin.

Baca Juga: Microsoft Hentikan Donasi untuk Anggota Parlemen yang Menentang Biden

"Jadi, pada kondisi normal, suhu atmosfer turun bersama ketinggian, sehingga lapisan atmosfer yang dingin berada di atas lapisan atmosfer yang hangat. Namun pada lapisan inversi terjadi sebaliknya, di mana lapisan atmosfer yang hangat berada di atas lapisan atmosfer yang dingin, karena itu disebut inversi atau terbalik," sebutnya.

Lapisan inversi biasa terjadi pada malam dan dini hari, karena udara di dekat permukaan mendingin (pendinginan radiatif). Sementara, udara di atasnya tetap hangat. Lapisan inversi juga dapat terjadi karena aliran udara hangat atau dingin (adveksi) dan bertemunya udara hangat atau dingin (front).

Dia juga menjelaskan fenomena ini terjadi di dekat atmosfer. Dengsn ketinggian beragam, juga cakupan yang luas. Jadi, wajar satu daerah mendengar suara dentuman tersebut.

Baca Juga: Tips Penting Saat Membeli Mobil untuk Pertama Kali

"Lapisan inversi merupakan sesuatu yang biasa dan normal terjadi dalam dinamika atmosfer, dapat terjadi di dekat permukaan hingga lapisan batas sampai dengan 5 km, bahkan terjadi pada ketinggian sekitar 17 km (tropopause), dan luasnya bervariasi dari skala lokal hingga regional," tambahnya.

Lapisan inversi juga dapat menyebabkan cuaca yang berkabut dan menahan polutan berada di dekat permukaan. Juga suara dipantulkan atau dibelokan sampai ke tempat yang lebih jauh.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah