Sejarah Paspampres, Mantan Presiden dan Wakilnya Turut Mendapat Pengamanan

- 2 Maret 2021, 19:20 WIB
Dokumentasi Foto bersama pasukan TNI di Yogyakarta pada peristiwa serangan umum 1 Maret.
Dokumentasi Foto bersama pasukan TNI di Yogyakarta pada peristiwa serangan umum 1 Maret. /Instagram @jogjainfo/

ARAHKATA - Pengamanan melekat pada Keselamatan Kepala Negara menjadi tanggung jawab Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Hanya orang yang memiliki kualifikasi tertentu yang terpilih untuk mengemban tugas tersebut.

Dikutip dari PPID Tentara Nasional Indonesia,
lahirnya Paspampres bersamaan dengan proklamasi kemerdekaan RI, dan kelahiran TNI serta Polri. Saat itu, para pemuda pejuang tergerak untuk mengambil peranan mengamankan presiden.

Para pemuda tersebut terdiri dari kesatuan Tokomu Kosaku Tai yang merupakan cikal bakal dari Detasemen Kawal Pribadi (DKP), berperan sebagai pengawal pribadi, dan pemuda mantan anggota kesatuan PETA (Pembela Tanah Air) berperan sebagai pengawal Istana.

Baca Juga: Kelangkaan Pupuk Subsidi Masih Terjadi di Madura

Situasi keamanan awal kemerdekaan RI sangat memprihatinkan dan membahayakan keselamatan Presiden, dengan didudukinya Jakarta oleh Belanda pada tanggal 3 Januari 1946, maka Mr. Pringgodigdo selaku Sekretaris Negara mengeluarkan perintah untuk melaksanakan operasi penyelamatan pimpinan nasional.

Operasi ini kemudian dikenal dengan istilah “Hijrah ke Yogyakarta”. Dalam pelaksanaan operasi penyelamatan itu, telah terjadi kerja sama antara kelompok pengamanan yang terdiri dari unsur TNI yang dipimpin oleh Letda Cpm Sukotjo Tjokro Atmodjo dan unsur Kepolisian.

Untuk mengenang keberhasilan menyelamatkan Presiden Republik Indonesia yang baru pertama kalinya dilaksanakan tersebut, maka tanggal 3 Januari 1946 dipilih sebagai Hari Bhakti Paspampres.

Baca Juga: PAN Apresiasi Cuti Bersama 2021 Bentuk Antisipasi Covid 19

Pengamanan pribadi terhadap Presiden Soekarno dilaksanakan oleh Detasemen Kawal Pribadi (DKP) dari unsur Kepolisian dibawah pimpinan AKP Mangil Martowidjojo dan pengawalan istana dilaksanakan oleh para pemuda mantan PETA (Pembela Tanah Air).

Menurut Sudarto Danusubroto mantan ajudan Presiden Soekarno dan Maulwi Saelan mantan Wakil Komandan Resimen Tjakrabirawa menyebut, telah terjadi beberapa kali percobaan pembunuhan terhadap Presiden Soekarno yang berhasil dicegah dan digagalkan, antara lain adalah

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x