Sebarkan Video atau Foto Aksi Terorisme, Bisa Alami Gangguan Kesehatan

- 28 Maret 2021, 17:02 WIB
Petugas kepolisian berjaga di lokasi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).
Petugas kepolisian berjaga di lokasi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). /ANTARA

ARAHKATA - Sebuah ledakan terjadi di Gereja Katedral Makassar, Minggu 28 Maret 2021 pagi pada pukul 10.28 WITA.

Polisi menemukan potongan tubuh manusia di tempat kejadian perkara (TKP) dan sejumlah korban yang terluka langsung dilarikan ke rumah sakit.

Kejadian ini langsung ramai di media sosial. Tidak sedikit juga yang menyebarkan rekaman video atau foto yang mengenaskan dari korban ataupun terduga pelaku.

Baca Juga: Dua Pelaku Bom Gereja Katedral Gunakan Sepeda Motor

Namun, taukah kamu bahwa mengirim video atau foto-foto menyeramkan dari aksi terorisme itu dapat mengganggu kesehatan?

Menurut psikolog Rahajeng Ika, sebaiknya berhenti menyebarkan foto-foto atau video menyeramkan dari aksi terorisme.

Alasannya karena ini bisa memicu trauma atau rasa takut dan hal ini yang sebenarnya tujuan utama dari penyebar teror.

Baca Juga: Benarkah Jarang Unggah Foto Mesra di Media Sosial Potensi Lebih Bahagia?

"Tujuan membuat teror akan tercapai andaikan kita terprovokasi menyebarkan gambar. Ingat, tidak semua orang bereaksi sama dengan kejadian ini," katanya.

Alasan berikutnya adalah bisa berdampak pada mereka yang mengalami gangguan kecemasan.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah