Network
ARAHKATA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim membuat surat terbuka yang dibagikan melalui akun Instagram miliknya.
Surat terbuka yang ia bagikan itu tertuju untuk seseorang bernama Sukardi.
Sukardi adalah seorang guru honorer yang mengizinkan Nadiem Makarim untuk menginap di rumahnya ketika berada di Lombok.
Baca Juga: Duh Mendikbud Nadiem Salah Jawab Soal Matematika, Kok Bisa?
Melalui surat terbuka itu, Nadiem mengucapkan terima kasih telah dibolehkan untuk menginap dirumah Sukardi.
"Surat terbuka untuk Pak Sukardi, Guru Honorer di Lombok Tengah yang menjadi Bapak Kos saya: Pak Sukardi, terima kasih sudah memperbolehkan saya menginap di rumah Bapak. Saya tersentuh dengan hidup Bapak, perjuangan 25 tahun mengabdi sebagai Guru Honorer,” tulis Nadiem dalam keterangan Instagram, dikutip Arahkata, Jumat 8 Oktober 2021.
Dari surat terbuka pula, Nadiem membagi kisah hidup seorang guru honorer yang telah mengabdi selama 25 tahun tersebut.
Baca Juga: Kejar Ketertinggalan, Mendikbud Segera Buka Sekolah Tatap Muka
"Bapak pernah mendapatkan pekerjaan di perkebunan dengan gaji 8 juta per bulan, tapi Bapak berhenti setelah beberapa minggu dan kembali mengajar di sekolah karena merasa tidak ada kepuasan di luar mengajar,” ujarnya Nadiem.
Ia juga bercerita bahwa Sukardi pernah akan ditilang polisi tetapi tidak jadi karena polisi tersebut murid sukardi.
"Bapak pernah diberhentikan polisi karena helm Bapak rusak, dan ternyata polisinya murid Bapak. Bukannya ditilang, polisi tersebut malah memberikan Pak Sukardi uang untuk membeli helm baru. Itulah rasa hormat dan apresiasi yang Bapak tumbuhkan dalam murid Bapak," pungkasnya.
Baca Juga: Mendikbud Resmi Lanjutkan Bantuan Kuota Gratis di 2021
Tidak hanya itu, Nadiem juga merasa terharu kita mendengar bahwa Sukardi pernah bertemu dengan salah satu muridnya yang kini telah menjadi kepala sekolah, tetapi Sukardi juga merasa malu karena statusnya yang masih guru honorer dengan gaji dibawah UMR.
Kendati begitu, Nadiem mengungkapkan Sukardi bersama 173.328 guru honorer lainnya berhasil lolos seleksi menjadi ASN P3K.***
