ARAHKATA - Indonesia kembali menerima kedatangan vaksin COVID-19 jenis AstraZeneca, tepatnya sebanyak 482.000 dosis.
Vaksin dalam bentuk jadi tersebut tiba di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) pada Senin, 20 Desember 2021 sekitar pukul 15:45 WIB.
Vaksin itu diangkut menggunakan maskapai Emirates Airlines dengan nomor penerbangan EK356.
Baca Juga: Vaksin Dosis Pertama di Kota Bandung Capai 100 Persen
Vaksin AstraZeneca dimaksud merupakan hibah COVAX Vacility.
Di tengah mulai masuknya varian Omicron di Indonesia, kedatangan vaksin tahap ke-162 menjadi amunisi senjata untuk melindungi diri segenap warga negara Indonesia.
Diketahui, sejumlah negara di Eropa kembali menerapkan lockdown karena kasus positif COVID-19 yang melonjak.
Baca Juga: Heboh! Pria Ini Meninggal Usai Suntik Vaksin Pfizer
Maka dari itu, upaya pencegahan melalui kehati-hatian dan menaati protokol kesehatan, serta ikut vaksinasi, harus terus dioptimalkan.
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai penyebaran Omicron dan virus COVID-19 jenis lainnya dengan murangi mobilitas, tetap gunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.
“Jangan lengah dan tetap waspada terhadap penularan virus COVID-19, terutama Omicron yang laju penyebarannya sangat cepat,” kata Nadia yang dikutip Arahkata pada Selasa, 21 Desember 2021.
Baca Juga: Yuk Bun! Ikuti Tips Tenangkan Anak Takut Jarum Suntik Vaksin COVID-19
Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak melakukan perjalanan ke luar negeri terlebih dahulu.
Terlebih mengingat laju penyebaran Omicron terbukti sangat cepat.
Sementara itu, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi anak-anak usia 6-11 tahun sedang dilakukan pemerintah sebagai langkah melindungi anak dari COVID-19. Terutama ketika anak memulai pembelajaran tatap muka di sekolah.
Baca Juga: Jenis Vaksin Ini Dapat Lawan Varian Omicron, Benarkah?
Pemerintah menargetkan total 26,5 juta anak mendapatkan vaksinasi COVID-19.
Pelaksanaan vaksinasi dilakukan bertahap dengan tahap pertama akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60 persen.***