Geger Varian Delmicron, Ini Faktanya!

- 26 Desember 2021, 14:06 WIB
Ilustrasi COVID-19 varian Omicron./ Ada 19 kasus varian Omicron di Indonesia.
Ilustrasi COVID-19 varian Omicron./ Ada 19 kasus varian Omicron di Indonesia. /Reuters

ARAHKATA - Setelah muncul virus COVID-19 varian Omicron, kini geger laporan Delmicron, yaitu gabungan antara Delta dan Omicron.

Varian Delmicron membuat semakin panik masyarakat, pasalnya varian tersebut bisa memicu tren COVID-19 semakin buruk.

Namun faktanya, hal tersebut keliru. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga kini tidak mencatat varian Delmicron atau yang diyakini gabungan Delta dan Omicron.

Baca Juga: Omicron Bertambah, Ridwan Kamil: Jabar Belum Temukan Kasus

Meski WHO hingga CDC belum berkomentar lebih lanjut terkait isu Delmicron, dipastikan tidak ada varian Delmicron dalam catatan laporan varian baru Corona.

WHO memberi nama varian virus Corona dengan huruf yunani dalam urutan abjad. Misalnya, jika ada varian virus Corona baru setelah Omicron, bisa dinamakan pi, rho, sigma, dan lain-lain.

Bukan tanpa alasan WHO memberikan penggunaan nama tersebut, kode varian asli yang biasanya diketahui ilmuwan sulit dihapal, sementara tempat pertama kali varian diidentifikasi berisiko memberi kesan negatif pada negara tersebut.

Baca Juga: Kemenkes Temui Tiga Kasus Baru Varian Omicron

Lalu bagaimana awal mula ramai isu munculnya Delmicron?

Delmicron sebelumnya diutarakan seorang anggota gugus tugas COVID-19 Maharashta Dr Shashank Joshi saat berbincang dalam acara News18.

"Delmicron, lonjakan kembar Delta dan Omicron, di Eropa dan AS (Amerika Serikat), telah menyebabkan tsunami kecil kasus," sebutnya, dikutip Arahkata, Minggu 26 Desember 2021.

Baca Juga: Kasus Positif Omicron di Indonesia Bertambah Jadi 5 Orang

Saat beberapa laporan menyebutkan ada varian baru bernama Delmicron, pernyataan Dr Joshi sebenarnya tidak bermakna seperti itu.

Dr Joshi dilaporkan menyinggung situasi di mana varian Delta dan Omicron menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 di wilayah tertentu.

Sederhananya, ini bukan varian baru COVID-19 tetapi situasi di mana varian Delta dan Omicron ditemukan hadir pada pasien COVID-19 yang sama atau menyebar dengan cepat di wilayah yang sama.***

Editor: Tia Martiana

Sumber: Bussines Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah