Network
ARAHKATA - Penemuan kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin kini tengah menjadi sorotan publik.
Seorang warga yang berada di dalam kerangkeng tersebut, Fredi Jonathan menceritakan saat dirinya berada di sana.
Ia mengaku makin gemuk selama berada di lokasi itu.
Baca Juga: Polisi Lakukan Tes Urine ke Puluhan Manusia dalam Kerangkeng Bupati Langkat
"Kalau menurut aku nyaman aku di situ, Bang, karena makin sehat aku, Bang, kuakui. Sehat, gemuk. Itu yang kualami," kata Fredi setelah dibawa dari kerangkeng ke Kantor Camat Kuala, Langkat, Selasa 25 Januari 2022.
Fredi mengatakan dirinya hidup lebih teratur selama di dalam kerangkeng. Dia mengaku hanya bertugas bersih-bersih saat berada di dalam kerangkeng.
"Karena dulu pertama masuk aku kan kurus, nggak teratur lah aku bilang bang. Semenjak aku di dalam itu kan, kita di situ dididik teratur, olahraga tiap pagi, aktivitas pun kita setiap pagi bersih-bersih kan di pinggir kolam itu saya nyapu-nyapu," ujarnya.
Baca Juga: Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat: 27 Orang Terlibat Narkoba
Hal senada disampaikan warga lainnya, Jefri Sembiring, yang juga berada di dalam kerangkeng rumah dari Terbit Rencana.
Jefri, yang mengaku sebagai pecandu narkoba, makin sehat selama berada di dalam kerangkeng.
"Iya (diserahkan ke kerangkeng karena pecandu). Satu kerangkeng 14 orang, pecandu semua. Empat bulan (di dalam kerangkeng), sehat, makin gemuk," ujar Jefri.
Baca Juga: Terbongkar! Begini Situasi Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat
Jefri mengatakan selama di kerangkeng dia lebih aktif berolahraga. Dia mengatakan tidak pernah dianiaya selama berada di dalam kerangkeng.
"Saya lihat enggak pernah (ada yang disiksa)," jelas Jefri.
Seperti diketahui, keberadaan kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat membuat heboh. Temuan ini pertama sekali terungkap dari pernyataan yang disampaikan Migrant CARE.
Baca Juga: Penemuan Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat yang Ditangkap OTT KPK
Setelah melakukan penyelidikan, Polda Sumut membawa seluruh korban yang berada di dalam kerangkeng untuk di selidiki lebih lanjut.***
