Ini Motif Bupati Langkat Bangun Kerangkeng Manusia di Rumahnya

- 26 Januari 2022, 16:30 WIB
KSP kutuk dugaan perbudakan oleh Bupati Langkat.
KSP kutuk dugaan perbudakan oleh Bupati Langkat. /ANTARA/Rivan Awal Lingga

ARAHKATA - Penemuan kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin tengah menjadi sorotan media.

Terbit Rencana mengklaim kerangkeng tersebut sebagai tempat pembinaan pecandu narkoba.

Kasus kerangkeng manusia ini tengah diusut polisi. Polisi turut mendalami dugaan perbudakan dan TPPO buntut temuan kerangkeng tersebut.

Baca Juga: Penemuan Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat yang Ditangkap OTT KPK

Terbit Rencana sempat menjelaskan soal kerangkengnya tersebut. Terbit diwawancarai langsung yang diunggah di kanal resmi Pemkab Langkat.

Video itu diunggah 27 Maret 2021 sebelum dirinya terjerat kasus suap. Dalam video tersebut ia menyebut kerangkeng yang dibuatnya tempat pembinaan untuk warga pecandu narkoba.

"Itu bukan rehabilitasi, itu adalah pembinaan yang saya buat selama ini untuk membina bagi masyarakat yang penyalahgunaan narkoba. Itu namanya bukan rehabilitasi, hanya pembinaan namanya itu. Tempat pembinaan yang kita lakukan," ujarnya dalam video, seperti dilihat Arahkata Rabu 26 Januari 2022.

Baca Juga: Terbongkar! Begini Situasi Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat

Terbit Rencana mengatakan kerangkeng manusia itu sudah dibangun sejak 10 tahun lalu. Kerangkeng itu dibuat atas inisiatif keluarga.

"Kita sediakan tempat mereka itu ada 3 gedung, 3 gedung untuk pembinaan mereka," jelasnya.

Dia menyebut melakukan pembinaan warga secara gratis. Warga yang masuk menurutnya ada yang diantar langsung pihak keluarga, atau diminta untuk dijemput oleh keluarga pecandu narkoba.

Baca Juga: Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat: 27 Orang Terlibat Narkoba

Terbit menuturkan kerangkeng untuk rehabilitasi ini dibangun sebelum menjabat bupati. Ia mengaku tujuan membangun kerangkeng itu adalah membantu masyarakat lepas dari jeratan narkoba.

"Hanya pandangan kami supaya bisa membantu masyarakat Kabupaten Langkat itu dari sisi mana. Kami berkoordinasi dengan ibu (istri) dengan hati yang ikhlas niat yang baik kami melihat pandangan, di mana salah satu keluarga apabila keluarganya ada penyalahgunaan narkoba kami berharap kami membantu keluarga yang terkena narkoba," paparnya.

"Itu dari awalnya semua ini hanya supaya di Kabupaten Langkat walaupun kami hanya kecil, tidak begitu besar pengaruhnya di Kabupaten Langkat ini kami sungguh perhatian terhadap penyalahgunaan narkoba karena kami melihat sebelum kami lakukan banyak korban narkoba," paparnya.

Baca Juga: Polisi Lakukan Tes Urine ke Puluhan Manusia dalam Kerangkeng Bupati Langkat

Terbit mengatakan, hingga 2021, sudah ada 3.000 orang yang dibina dalam kerangkeng itu. Dia menyebut setiap hari bisa menerima 100 orang untuk dibina.

"Kurang lebih 200 sampai 300 orang yang sudah keluar dari sini," katanya.

Dia kemudian menjelaskan soal metode pembinaan yang dilakukan di kerangkeng manusia di rumahnya.

Baca Juga: Beredar Foto dan Video Rahmat Effendi Zoom Meeting di Rutan KPK

Terbit mengatakan tahap awalnya adalah butuh 3 bulan untuk pemulihan zat narkoba di tubuh pecandu.

"Untuk menghilangkan pemulihan narkobanya itu lama pemulihannya kurang lebih 2 sampai 3 bulan. Itulah cara yang kita lakukan beserta tim bagaimana untuk memulihkan supaya zat narkoba kepada mereka itu supaya hilang itu tahap awal yang kita lakukan," jelasnya.

"Setelah itu hilang kita anggap zat narkoba kita berikan tahap bertahap seperti tentang keagamaan, kesehatan olahraga dan begitu seterusnya. Banyaklah metode supaya orang ini penyadaran penyembuhan," jelas dia.***

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah