Soal Infertilitas Karena BPA di AMDK, BKKBN Tegaskan Hal Menohok

- 3 Februari 2022, 11:28 WIB
Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Dr (HC) dr. Hasto Wardoyo, SpOG
Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Dr (HC) dr. Hasto Wardoyo, SpOG /Foto BKKBN/Arahkata/Arahkata

ARAHKATA - Bisphenol A (BPA) dalam kemasan AMDK dituduh sebabkan infertilitas saat dikonsumsi oleh seseorang. Namun hak tersebut ditegaskan oleh Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Dr (HC) dr. Hasto Wardoyo, SpOG., perlu dibuktikan melalui riset antar Sentra Penelitian.

Dirinya menegaskan diperlukan penelitian antar center untuk benar-benar membuktikan bahwa ada kaitan antara kandungan BPA dalam air kemasan dengan infertilitas. Bahkan dia mengatakan, kalau baru info awal dan belum berbasis bukti yang level of evidence-nya kuat, perlu berhati-hati untuk menyampaikannya ke publik.

“Itu masih butuh riset multi center saya kira agar menjadi bukti yang kuat,” ucapnya, dalam sebuah kesempatan.

Banyaknya sentra pendidikan, dijelaskan nya dapat menjadi rujukan untuk penelitian yang lebih berkompeten. Yang mana, menurutnya informasi itu perlu melihat hasil penelitian dari sentra pendidikan di UGM, UNAIR, UI, ditambah di Singapore, USA, dan di negara-negara lain. “Setelah itu baru hasilnya dipadukan dan dilihat seperti apa kesimpulannya. Kalau baru info awal dan belum berbasis bukti yang level of evidence-nya kuat, itu harus hati-hati,” ujarnya.

Baca Juga: Randy Pangalila Ungkap Terpapar Virus COVID-19 Omicron

Pendapat kepala BKKBN yang mengomandoi urusan perencanaan keluarga dan populasi nasional ini membantah spekulasi yang disebarkan oleh pihak-pihak yang anti terhadap penggunaan air kemasan galon polikarbonat yang digunakan oleh masyarakat selama puluhan tahun secara aman.

Sejak tahun lalu, kemasan air galon guna ulang berbahan polikarbonat mendapat serangan kampanye negatif. Hal ini dinilai tak terlepas sejak beredarnya galon kemasan PET sekali pakai di masyarakat.

Untuk membantah kampanye negatif tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin juga menegaskan bahwa air kemasan galon guna ulang aman untuk digunakan, baik oleh anak-anak dan ibu hamil. Menurutnya, isu-isu seputar bahaya penggunaan air kemasan air guna ulang yang dihembuskan pihak-pihak tertentu adalah hoax.

Baca Juga: Menggila! COVID-19 di Tokyo Tembus 20 Ribu Kasus

Dunia kedokteran dan pakar kimia pun memberikan pendapatnya terkait BPA yang terdapat dalam galon guna ulang ini. Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP mengatakan belum ada bukti air galon guna ulang menyebabkan penyakit kanker. Menurutnya, 90-95 persen kanker itu dari lingkungan atau environment.

“Kebanyakan karena paparan-paparan gaya hidup seperti kurang olahraga dan makan makanan yang salah, merokok, dan lain sebagainya. Jadi belum ada penelitian aii galon itu menyebabkan kanker,” ujarnya.

Dr. M. Alamsyah Aziz, SpOG (K), M.Kes., KIC, dokter spesialis kandungan yang juga Ketua Pokja Infeksi Saluran Reproduksi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), mengatakan sampai saat ini dirinya tidak pernah menemukan adanya gangguan terhadap janin karena ibunya meminum air galon.

Baca Juga: Pasar Johar Semarang Kebakaran, Ganjar Pranowo Langsung Terjun ke Lokasi

Karenanya, dia meminta para ibu hamil agar tidak khawatir menggunakan kemasan AMDK galon guna ulang ini, karena aman sekali dan tidak berbahaya terhadap ibu maupun pada janinnya.

DR Ahmad Zainal, pakar polimer dari ITB juga menyayangkan adanya narasi yang salah dalam memahami kandungan BPA dalam galon guna ulang berbahan Polikarbonat (PC) yang dihembuskan pihak-pihak tertentu akhir-akhir ini. Sebagai pakar polimer, dia melihat PC itu merupakan bahan plastik yang aman.

Ahmad Zainal mengatakan antara BPA dan PC itu dua hal yang berbeda. Banyak orang salah mengartikan antara bahan kemasan plastik Polikarbonat dan BPA sebagai prekursor pembuatnya. Menurutnya, beberapa pihak sering hanya melihat dari sisi BPA-nya saja yang disebutkan berbahaya bagi kesehatan tanpa memahami bahan bentukannya yaitu Polikarbonatnya yang aman jika digunakan untuk kemasan pangan.

Menurutnya, BPA itu memang ada dalam proses untuk pembuatan plastik PC. Dia mengibaratkannya seperti garam NaCl (Natrium Chlorida), dimana masyarakat bukan mau menggunakan Klor yang menjadi bahan pembentuk garam itu, tapi yang digunakan adalah NaCl yang tidak berbahaya jika dikonsumsi. ”Jadi dalam memahami ini, masyarakat harus pandai mengerti agar tidak dibelokkan oleh informasi yang bisa menyesatkan dan merugikan,” kata Zainal.

Baca Juga: Tiga Pemain Persib Dipanggil Timnas-U23, Siapa Saja?

Dia juga berharap berita-berita yang terkait BPA galon guna ulang harus dijelaskan secara ilmiah dan jangan dikontroversikan menurut ilustrasi masing-masing yang bisa menyesatkan. “Jadi, harus dengan data ilmiah sehingga masyarakat kita akan memahami dan bisa mengambil keputusan sendiri,” ujarnya.

Kemenkominfo melalui laman resminya juga sudah menyatakan bahwa berita-berita yang ada di media yang menyatakan galon guna ulang itu berbahaya sebagai berita hoax atau telah terjadi disinformasi.***

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x