ARAHKATA - Tren perawatan pasien di Rumah Sakit (RS) atau (Bed Occupancy Ratio/BOR) masih rendah.
Per 4 Februari 2022, baru 20 persen (16.712) pasien yang dirawat dari 80.344 tempat tidur yang tersedia untuk penanganan COVID-19.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan jumlah ketersedian tempat tidur perawatan khusus pasien COVID-19 di RS masih bisa ditambahkan lebih banyak lagi apabila dibutuhkan.
Baca Juga: Positif COVID-19 Tanpa Gejala, Kemenkes: Isoman Aja
Nadia menjelaskan, kecepatan penularan dari varian Omicron ini lebih cepat daripada varian of concern COVID-19 yang lain, namun kasus kesakitan maupun kematian akibat varian ini rendah.
“Hal itu dapat terlihat dari kondisi pasien yang dirawat di RS secara nasional masih sangat rendah. Rata-rata pasien yang dirawat saat ini juga tidak bergejala dan gejala ringan,” ucapnya Jumat, 4 Februari 2022.
Dari data yang dimiliki, ia melanjutkan secara tren kenaikan kasus varian Omicron ini ada kemiripan dengan Delta.
Baca Juga: Presiden Jokowi Katakan Penanganan COVID-19 di Indonesia Lebih Baik
Namun angka keterisian tempat tidur di RS jauh lebih landai.
Sementara itu, Nadia mengatakan kapasitas ruangan yang dialihkan untuk pasien COVID-19 masih 22 persen dari 30 persen ruangan untuk penanganan COVID-19.