Selain itu, Tatu juga meminta kepala desa memberikan edukasi kepada warga agar tidak membuang sampah sembarangan ke sungai.
Baca Juga: Sempat Terjadi Banjir di Madiun, BNPB: Sudah Surut
"Ini banjir terparah hingga ketinggian 70 centimeter. Kami terus turunkan bantuan sembako, dari stok Dinsos (dinas sosial) dan dari sumbangan sejumlah perusahaan di Kabupaten Serang," jelasnya.
Tatu menyebut perlu upaya bersama untuk mengatasi persoalan banjir. Utamanya antara pemerintah pusat melalui balai besar, Pemerintah Provinsi Banten, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang.
"Apalagi saya dapat informasi bahwa diduga salah satu penyebab banjir adalah Bendungan Sindangheula. Karena ini bendungan baru, tentu perlu analisa bersama," katanya.
Baca Juga: Jalan Daan Mogot Jakbar Banjir, Polda Metro: Pendendara Hati-Hati
Tatu mengungkapkan banjir terjadi di 10 kecamatan di Kabupaten Serang, yang kemudian berdampak pada 1.500 keluarga.
Dijelaskannya saat ini kondisi sudah kembali normal, akan tetapi masih terdapat genangan di Desa Rancasanggal, Kecamatan Cinangka dan perumahan Bumi Ciruas Permai (BCP), Kecamatan Ciruas.
"Sejak terjadi bencana, BPBD Kabupaten Serang sudah turun. Dengan komando BPBD, turut membantu Dinas Sosial, DPUPR, dan Dinas Kesehatan. Termasuk siaga pelayanan kesehatan dan dapur umum," ujarnya.***