Industri AMDK Didorong Untuk Gunakan Kemasan PET Kurangi Limbah Plastik

- 16 Juni 2023, 12:54 WIB
Mochamad Arief Budihardjo, Guru Besar Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro
Mochamad Arief Budihardjo, Guru Besar Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro /Wijaya/ARAHKATA

ARAHKATA - Klaim beberapa produsen yang seolah menggencarkan iklan ekonomi sirkular belumlah terbukti jika produknya belum menggunakan plastik hasil daur ulang (PET).

Hal itu disebabkan konsep sirkular ekonomi terbaik adalah model Close Loop, yaitu menjadikan hasil plastik daur ulang kembali sebagai bahan untuk kemasan.

Demikian salah satu topik yang diangkat dalam webinar bertema “Akuntabilitas Program Pengelolaan Sampah Plastik Produsen” yang diselenggarakan secara online oleh Aliansi Profesi Jurnalis Indonesia (APJI), dikutip ArahKata.com pada Kamis, 15 Juni 2023.

Baca Juga: BPKP Siap Tindak Lanjuti Arahan Presiden Guna Capai Indonesia Emas 2045

Hadir sebagai narasumber di acara ini di antaranya Ujang Solihin Sidik, Kasubdit Tata Laksana Produsen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Bisuk Abraham Sisungkunon, Kepala Klaster Kajian Pembangunan Berkelanjutan Daya Makara Universitas Indonesia (DMUI), Mochamad Arief Budihardjo, Guru Besar Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, Muharram Atha Rasyadi, Juru Kampanye Urban Greenpeace, dan Reza Andreanto, Ketua Umum PRAISE dan juga Sustainability Manager Tetra Pak Indonesia.

Uso dari KLHK menyampaikan penarikan kembali daur ulang botol-botol plastik itu merupakan bagian penting dari sirkular ekonomi. Menurutnya, langkah ini ada arahan kebijakan atau semacam directive, namun belum secara tegas dinyatakan sebagai mandatory.

“Tapi, directive ke depan bahwa kemasan-kemasan botol-botol plastik AMDK, baik yang kecil maupun ukuran besar atau galon itu harus mengandung recycle content, harus mengandung bahan daur ulang,” ujarnya.

Baca Juga: Kabar Gembira! Syarat Dapat Duit dari Youtube Dipermudah

Dia menceritakan bahwa di Uni Eropa, tahun depan recycle content itu sudah 25% harus mandatory. “Jadi, produk-produk yang berbasis kemasan PET tidak bisa dipasarkan di seluruh negara Eropa kalau tidak mengandung 25% bahan daur ulang di dalam kemasan,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x