Ratusan Artefak Budaya Masa Lampau Indonesia Dikembalikan Belanda

- 13 Juli 2023, 11:36 WIB
Inilah salah satu patung Kerajaan Singasari , termasuk dari ratusan artefak budaya yang dikembalikan Belanda kepada Indonesia.
Inilah salah satu patung Kerajaan Singasari , termasuk dari ratusan artefak budaya yang dikembalikan Belanda kepada Indonesia. /National Museum of Ethnology in Leiden/Remco Vermeulen/

 

ARAHKATA - Ratusan artefak budaya masa lampau yang diambil semasa kolonial Belanda dikembalikan ke Indonesia pada Senin, 10 Juli 2023.

Barang-barang tersebut, mulai dari perhiasan berharga hingga ukiran candi abad ke-13, secara resmi diserahkan kembali ke Indonesia dalam sebuah upacara di Museum Volkenkunde di Leiden.

“Kami sangat senang. Ini adalah momen yang sangat bersejarah bagi kami, Indonesia, dan Belanda. Dan hubungan keduanya," kata Hilmar Farid, Dirjen Cagar Budaya Kementerian Kebudayaan RI, dikutip ArahKata.com.

Baca Juga: Prabowo: Bikin Bangga! Pesawat CN 235 RI Dipesan Berbagai Negara 

“Tapi saya pikir apa yang telah kita capai sejauh ini juga merupakan kontribusi yang sangat signifikan terhadap perdebatan global tentang pengembalian benda-benda kolonial.”

Pemerintah Belanda mengumumkan pengembalian harta warisan budaya Indonesia dan juga artefak yang dijarah dari Sri Lanka minggu lalu.

Menteri Luar Negeri Sri Lanka Ali Sabry menyambut baik keputusan tersebut dan mengatakan negara Samudra Hindia itu akan berupaya melestarikan barang-barang itu, termasuk meriam upacara yang dihias dengan mewah.

Baca Juga: Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo di Pilpres 2024, Bakal Guncang Istana!

Mereka adalah artefak pertama yang dikembalikan ke rumah atas saran komite Belanda yang dibentuk pada tahun 2022 untuk menilai permintaan negara-negara untuk mengembalikan artefak di museum negara.

Komite sedang mempertimbangkan lebih banyak permintaan restitusi dari Indonesia, Sri Lanka dan Nigeria.

Indonesia mendapatkan kembali lebih dari sekadar harta karun permata berkilauan dan ukiran kuno dari sebuah candi di Jawa, kata Farid.

Baca Juga: Ratusan Warung Hanya Jual Produk Le Minerale, Ada Praktek Persaingan Tidak Sehat?

“Kami menganggap benda-benda ini sebagai barang yang hilang dalam narasi sejarah kami dan tentu saja mereka memainkan peran yang berbeda secara simbolis, budaya,” katanya.

Dengan kembalinya benda bersejarah tersebut membuat Indonesia dapat "Mengintegrasikan ke dalam konteks budaya mereka sebelumnya. Dan itu, tentu saja, merupakan kepentingan simbolis bagi kami."

Gunay Uslu, Menteri Belanda untuk budaya dan media, menyebut tindakan yang dilakukan pemerintahnya pada hari Senin itu sebagai "peristiwa bersejarah dan penting" yang bergema di luar Belanda dan bekas jajahannya.

Baca Juga: Kemendag Tindak Tegas Penjualan MinyaKita Secara Bundling

“Ini juga merupakan momen penting bagi dunia karena ini tentang benda-benda kolonial dalam konteks kolonial. Jadi ini topik yang sensitif,” ujarnya.

Sebuah museum Berlin mengumumkan pada bulan Januari bahwa mereka siap mengembalikan ratusan tengkorak manusia dari bekas jajahan Jerman di Afrika Timur.

Pada tahun 2021, Prancis mengatakan akan mengembalikan patung, singgasana kerajaan, dan altar suci yang diambil dari negara Benin di Afrika Barat. Dan tahun lalu, Belgia mengembalikan gigi berlapis emas milik pahlawan kemerdekaan Kongo yang terbunuh, Patrice Lumumba.***

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x