Nestapa 600 Ribuan Anak di Rafah Kelaparan di Bawah Serangan Israel

- 7 April 2024, 17:41 WIB
Anak-anak Palestina menunggu makanan yang dimasak oleh dapur amal di tengah kekurangan pasokan makanan di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 5 Februari 2024.
Anak-anak Palestina menunggu makanan yang dimasak oleh dapur amal di tengah kekurangan pasokan makanan di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 5 Februari 2024. / REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/

ARAHKATA - Juru bicara Dana Anak-anak PBB (UNICEF), James Elder meningkatkan kewaspadaan atas situasi mengerikan yang dialami lebih dari 600.000 anak di Rafah, Gaza selatan, yang bergulat dengan kelaparan dan ketakutan di tengah ancaman serangan Israel.

Lewat unggahan video di akun X, Elder menceritakan penderitaan anak-anak di Rafah yang berjuang untuk bertahan hidup di tengah gempuran Israel, menyusul kedatangan 1,5 juta orang ke wilayah tersebut akibat agresi Israel yang masih berlangsung.

Elder mengingatkan anak-anak dan keluarga yang menyelamatkan diri dari serangan Israel agar mereka disuruh pergi ke Rafah karena situasi di sana aman. Akan tetapi, meski ada jaminan ini, serangan brutal Israel masih terus terjadi.

Baca Juga: Kemnaker Catat 1.187 Kasus Aduan Tunda Pembayaran di Posko THR  

“Rafah adalah kota bagi anak-anak. Terdapat 600.000 anak laki-laki dan perempuan, namun mereka di bawah ancaman serangan militer, terjebak di Rafah, tanpa tempat yang aman untuk pergi,” katanya.

Dia juga menyoroti perjuangan setiap hari orang tua yang berupaya menanamkan harapan pada anak-anak mereka di tengah ketakutan dan kelaparan, menekankan bahwa kata “harapan” berpotensi dihapus dari kamus di Gaza.

Elder mendesak siapa pun yang berempati dengan rasa sakit dan ketakutan orang tua terhadap anak-anak mereka dan yang percaya pada masa kanak-kanak untuk menghentikan penderitaan di Rafah.

Baca Juga: Manajemen Purinusa Group Gelar Silahturahmi Bersama Jurnalis Nasional 

Menurut Badan Pusat Statistik Palestina, pasukan pendudukan Israel telah membunuh rata-rata 4 anak setiap jam di Jalur Gaza. Selain itu, tercatat 43.349 anak yatim atau yatim piatu akibat agresi Israel di Jalur Gaza yang masih berlangsung sejak 7 Oktober 2023.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x