Pada Sabtu malam, Menteri Energi Israel Katz mengatakan Israel akan menghentikan pasokan listrik ke wilayah yang terkepung. Daerah kantong Palestina –yang merupakan rumah bagi sekitar dua juta orang– berada di bawah blokade udara, darat dan laut Israel.
Youmna ElSayed dari Al Jazeera mengatakan kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza terus memburuk.
Baca Juga: Ahok Pengin Jadi Wapres Tergiur Uang Pensiun: Lumayan Rp100 Miliar
“Listrik yang awalnya 120 megawatt (MW) kini berkurang menjadi hanya 20MW, yang disediakan oleh pembangkit listrik yang dibiayai oleh Otoritas Palestina,” kata ElSayed.
Sementara itu, institusi layanan kesehatan harus bergantung pada generator cadangan untuk terus beroperasi sepanjang malam karena keputusan Israel untuk menghentikan pasokan listrik sementara warga harus menanggung kegelapan dengan latar belakang ledakan yang meresahkan tidak jauh dari sana.
Kelompok militer Hamas mengklaim telah menangkap puluhan warga Israel. Hamas, yang menguasai Gaza, menyatakan serangan mereka sebagai respons terhadap agresi militer Israel di Masjid Al-Aqsa dan peningkatan kekerasan terhadap pemukim Palestina di Gaza.
Baca Juga: Prabowo: Imbau Relawan Kalau Ada Yang Kasih Uang Terima Saja, Itu Uang Rakyat Juga
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah memerintahkan penduduk enklave yang terkepung untuk segera pergi seraya mengatakan bahwa pasukan Israel akan mengubah semua tempat persembunyian Hamas menjadi puing-puing.***