Kemenperin Sebut Potensi Industri Kosmetik Menggeliat

17 Februari 2021, 19:40 WIB
Ilustrasi Kosmetik /Istimewa/

ARAHKATA - Kementerian Perindustrian prediksi sektor kosmetik mengalami geliat pertumbuhan signifikan tahun 2021. Peningkatan pendapatan sektor kosmetik dilihat dari beberapa faktor di tahun 2020 kemarin.

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan dari data internal Kemendustrian industri kimia, farmasi, dan obat tradisional mengalami pertumbuhan 9,39 persen sepanjang tahun 2020.

Pendapatan sektor kosmetik secara otomatis menyumbang pendapatan pada Produk Domestik Bruto (PDB).

"Sektor tersebut berkontribusi 1,92 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)," kata Gati Wibawaningsih dilansir dari Antara, Rabu, 17 Februari 2021.

Baca Juga: Menko Ekonomi Optimis 2021 Perekonomian Stabil

Gati menuturkan saat pandemi Covid-19 kelompok manufaktur industri kimia khususnya kosmetik mampu menyumbang devisa negara sampai menembus 317 juta US$ atau (jika dikurs Rp 14 ribu) mencapai Rp 4,4 Triliun di semester I tahun 2020. 

Maka pencapaiaan devisa negara di kuartal I dan kuartal II mengalami kenaikan devisa mencapai 15,2 persen dibanding semester pertama tahun 2019.

Melihat adanya perbaikan nilai devisa akibat penjualan farmasi khususnya kosmetik bisa meningkatkan cuan bagi pemerintah, tentu saja prediksi di tahun 2021 Kemendustrian berharap PDB dari kosmetik bisa bertambah.

Baca Juga: Kemenkeu Kucurkan Anggaran Rp 15 Triliun untuk LPI di 2021

Apalagi industri farmasi dan obat tradisional termasuk kosmetik Indonesia dipercaya kandungan herbal yang baik. Mengingat Indonesia adalah industri produk jamu dan apotik hidup yang sudah dipercaya baik untuk kesehatan termasuk kecantikan.

Bahan baku milik Indonesia memiliki keunggulan komparatif dibandingkan negara penghasil produk jamu dan kosmetik berbahan alami lainnya seperti China, Malaysia maupun Thailand.

" Indonesia memiliki potensi tanaman obat yang banyak tumbuh di berbagai wilayah dengan jumlah sekitBaca Juga: Menko Ekonomi Optimis 2021 Perekonomian Stabilar 30.000 spesies dari 40.000 spesies tanaman obat di dunia," tutur Gati. ***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler