DPR Desak Pemerintah Perhatikan Kebutuhan Gas untuk Industri Dalam Negeri

- 4 Desember 2020, 13:01 WIB
Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mulyanto.
Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mulyanto. /Dok. dpr.go.id

Mulyanto menilai ketimpangan alokasi distribusi gas untuk keperluan dalam negeri dan ekspor sangat mengkhawatirkan. Sebab kendala kekurangan pasokan gas tidak saja dialami oleh PLTGU Cilegon tapi juga terjadi di industri pupuk.

Mulyanto mengatakan kondisi ini harus disikapi dengan cermat dan cepat. Karena kalau dibiarkan akan menggangu kelancaran pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Juga: Pemerintah Suntik KAI Rp3,5 Triliun Demi Pemulihan Ekonomi Nasional (IP-PEN)

“Kalau perlu kita stop ekspor gas. Pemerintah jangan hanya obral janji, namun harus konsisten ditepati," tegas Mulyanto.

Untuk diketahui nilai ekspor gas nasional pada tahun 2011 sebesar 23 Milyar USD (surplus 21.6 milyar USD) dan terus menurun sampai 10 Milyar USD (surplus 7.4 milyar USD) di tahun 2018.

Sementara dari data Dirjen Migas Kementerian ESDM, produksi gas pada tahun 2020 diproyeksikan sebesar 6,028 MMSCFD, terus meningkat sampai tahun 2025 menjadi sebesar 7,102 MMSCFD.

Baca Juga: Update Harga Emas Hari ini 1 Desember 2020, Antam 2 Gram di Banderol Rp1.962.000

Dari sejumlah itu pada tahun 2020 diperkirakan ekspor gas sebesar 1,999 MMSCFD (atau 33% dari produksi) dan diperkirakan akan menurun pada tahun 2025 menjadi sebesar 1,236 MMSCFD (atau hanya sebesar 17.4% dari total produksi).***

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah