Network
ARAHKATA - Di era teknologi saat ini, memenuhi kebutuhan sehari-hari semudah membuka aplikasi e-commerce. Tak hanya kebutuhan sehari-hari, produk kesehatan dan kecantikan pun bisa dengan mudah ditemukan di sana.
Digitalisasi memang tidak terhindarkan, dan banyak pelaku bisnis yang mengubah model toko offline menjadi online, termasuk toko yang menjajakan produk kesehatan dan kecantikan.
Situasi pandemi Covid-19 yang masih tak menentu ini, beragam produk kesehatan masih sangat diperlukan oleh masyarakat. Produk kesehatan seperti obat, vitamin, suplemen hingga masker masih sangat dibutuhkan, demi menjalani protokol kesehatan.
Saat ini mencari berbagai produk kesehatan dan kecantikan di e-commerce secara online sangat memudahkan, apalagi jika implementasi metaverse sudah mulai diterapkan oleh toko-toko di Indonesia.
Baru-baru ini, salah satu retail store produk kesehatan dan kecantikan Beauty Loca sedang mencoba menerapkan konsep metaverse untuk tokonya. Beauty Loca sendiri memiliki toko offline di Summarecon Bandung.
Sebagai informasi, Beauty Loca menjual berbagai produk kecantikan dan kesehatan yang dibutuhkan konsumen.
Ahmad Zadi, owner Beauty Loca menjelaskan, Beauty Loca menjadi distributor berbagai produk skincare, kosmetik, body care, haircare, suplemen dan obat herbal yang original, tersertifikasi halal oleh MUI dan BPOM.
“Beauty Loca juga menjadi distributor resmi dari brand Bening’s Indonesia, sebuah brand milik dr. Oky Pratama. Beauty Loca juga menjadi mitra resmi dari brand skincare MS Glow, NBS skincare, Daviena, Marwah, Eglow, Scarlett, dan berbagai brand terkenal lainnya,” ujar Zadi.
Kebutuhan akan produk kecantikan dan kesehatan memang selalu tinggi, dari situlah Beauty Loca mencoba hadir sebagai one stop beauty and health. Tak hanya fokus pada kepuasan konsumen, dengan menyajikan produk orisinal, Beauty Loca juga sedang mengembangkan tokonya melalui virtual reality.
“Beauty Loca menggunakan teknologi virtual reality, yang sedang dikembangkan dan diimplementasikan melalui website www.beautyloca.id. Teknologi tersebut membuat konsumen bisa meraskan bagaimana kondisi dan suasana toko, seperti sedang berkunjung ke toko offline,” kata Ahmad Zadi.
