Rachmat Gobel: Impor Baju Bekas Ancaman Bagi Industri Garmen Nasional

- 12 Juni 2022, 16:58 WIB
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel.
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel. /Tim Portal Jember 04/Portal Jember

ARAHKATA - Perekonomian Indonesia sedang berupaya bangkit setelah dilanda pandemi COVID-19.

Industri garmen lokal salah satu yang mengalami dampak sangat besar selama pandemi tersebut.

Wakil Ketua DPR-RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel menyayangkan masih terjadi impor pakaian bekas di Indonesia.

Baca Juga: All New Ertiga Hybrid LMPV Perdana Suzuki Ramah Lingkungan

Padahal itu melanggar peraturan dan mengancam keberadaan industri garmen kecil dan rumahan.

"Ini sangat merugikan industri garmen rumahan yang berskala UMKM dan juga tidak ramah lingkungan," kata Rachmat Gobel melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, dilansir ANTARA dikutip ArahKata.com Minggu, 12 Juni 2022.

Pemberitaan media nasional beberapa waktu lalu mengungkapkan masih marak impor pakaian bekas dengan nilai triliunan rupiah, bahkan angkanya terus meningkat sejak 2017.

Baca Juga: Bill Gates: Akibat Perubahan Iklim Akan Ada Pandemi Baru

Padahal, kata Rachmat Gobel yang pernah menjadi Menteri Perdagangan pada Kabinet Kerja I Presiden Joko Widodo, Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 51/M-DAG/PER/7/2015 menyebutkan impor pakaian bekas dilarang dan jika sudah masuk harus dimusnahkan.

Hal itu juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.

Ia mengatakan industri garmen rumahan dan skala UMKM merupakan salah satu pilar kekuatan ekonomi nasional karena banyak menyerap tenaga kerja terutama dari lapisan bawah.

Baca Juga: Ngeri! Ini Cara Menghindari Jeratan Pinjol Ilegal

Karena itu, ia menilai impor pakaian bekas tidak sesuai dengan konsep Presiden Jokowi yang membangun dari pinggiran dari desa dan dari bawah.

Rachmat Gobel yang juga mantan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri, Ristek, dan Maritim itu mengatakan membangun industri, khususnya garmen, membutuhkan kreativitas dan intelektual karena harus memahami desain, tren, pasar, manajemen industri, hingga manajemen sumber daya manusia.

"Ini tidak sebanding dengan skill importir pakaian bekas yang hanya membutuhkan koneksi dengan para pemegang kekuasaan dan kekuatan modal saja," katanya.

Baca Juga: 8 Manfaat Masker Kopi untuk Wajah, Jadikan Tampil Glowing dan Berseri!

Ia menegaskan kemampuan membangun industri sekecil apapun akan memiliki dampak bagi keluarga dan masyarakat sekelilingnya.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah