Ekonomi Digital Indonesia Diyakini Optimis Bisa Kalahkan Tiongkok

- 11 Oktober 2022, 23:30 WIB
Ilustrasi - Seorang pengrajin rajutan memotret produknya untuk kemudian diunggah ke pasar digital.
Ilustrasi - Seorang pengrajin rajutan memotret produknya untuk kemudian diunggah ke pasar digital. /ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/wsj/ANTARA FOTO

"Kalau di Grab, saya lihat, saat pandemi, pedagang pasar saat pandemi susah, akhirnya kita on board mereka ke platform kita, itu penghasilan mereka naik 6 kali lipat, dari biasanya Rp 15 juta per bulan menjadi Rp 120 juta. Itu mpok Siska di pasar Tomang, Jakarta. Jadi improvement-nya luar biasa," paparnya.

"Kenapa? Karena pada waktu pandemi enggak ada yang datang, terus kita on board, kebetulan mereka itu juga main Instagram, pelanggan-pelanggan yang enggak berani datang ke pasar, itu mereka akhirnya mesan lewat platform Grabmart. Jadi sekarang itu kita sudah 5.200 pasar yang kita on board,” terang Neneng.

Baca Juga: Perkara Guru Besar Unhas Sudah Dilimpahkan ke Kejati Sulsel

Lebih jauh, Neneng menuturkan, kalau ditanya apakah Indonesia digitalisasi sudah maju? Jawabanannya, iya. Karena, meski dalam pasar sekalipun, saat ini sudah bisa menggunakan digital.

"Kalau mengatakan bahwa kami punya tim, kami bilang bahwa masa depan besar Indonesia ada di kota kecil. Artinya apa? Sekarang di kota-kota kecil mereka sudah melek digital, seperti di Kupang, Jayapura dan lainnya," imbuhnya.

Survei mengatakan, terangnya lebih lama. Artinya ekonomi jalan kalau terangnya lebih lama. "Karena malam-malam masih tetap ada yang jualan. Jadi siapa yang mengatakan bisnis itu ada di kota besar, sekarang enggak, ada juga di kota kecil juga. Jadi itu sesuatu hal yang sangat menggembirakan,” tandas Neneng.***

 

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x