"Alhamdulillah dua tahun yang lalu, tepatnya hari ini. Kita melakukan groundbreaking terhadap pembangunan baterai mobil, sel baterai, dan dua tahun kemudian ini sudah jadi. Sekarang produknya sudah ada, sekarang sedang terjadi trail and error, mungkin bulan Maret tahun depan sudah berproduksi," papar Bahlil.
Bahlil menjelaskan, pabrik tersebut telah menerapkan teknologi terbaru dari LG dalam produksinya. Dari lima pabrik milik LG di dunia, pabrik yang menggunakan teknologi terbaru adalah pabrik di Indonesia.
Baca Juga: Diperiksa 5 Jam, Dahlan Iskan Lesehan di Teras Gedung Merah Putih KPK
Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan kunjungan Jokowi dilakukan untuk meninjau tahap kedua ekspansi produksi pabrik tersebut sebesar 20 GWh. Jika pabrik tersebut telah terbangun, kapasitas produksinya menjadi sebesar 30 GWh.
"Jadi nanti LG-nya akan membangun 30 Giga, dan ini adalah komitmen investasi yang kami sudah bicarakan selama ini, yang sering kita ngomong soal produksi baterai mobil, dan alhamdulillah sekarang sudah muncul," terang Bahlil.
"Inilah yang menjadi cita-cita bapak presiden yang diarahkan selalu kepada kami menterinya untuk membangun hilirisasi. Jadi apa yang disampaikan Bapak Presiden selama ini, itu bukan hanya omongan-omongan, tetapi ini adalah bukti nyata dan ini adalah betul-betul memakai teknologi tinggi. Nanti yang akan mengoperasikan anak-anak Indonesia karena sudah dikirim mereka, 100 orang lebih ke Korea Selatan untuk mereka belajar di situ," pungkasnya.
Baca Juga: Edan Eks Napi Jadi Dokter Gadungan Susanto Pernah jadi Dirut RS hingga Tangani Operasi Caesar
Saat peninjauan pabrik, Jokowi melihat sejumlah area pabrik, antara lain lini elektroda, lini perakitan, hingga lini pembentukan. Jokowi didampingi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Lee Sang Deok.***