Deretan Crazy Rich Asal Surabaya Bersinar Salah Satunya Pengusaha Property Felix Soesanto

- 4 April 2024, 13:31 WIB
Komisaris PT Agung Alam Anugrah Felix Soesanto
Komisaris PT Agung Alam Anugrah Felix Soesanto /Dok Pribadi/ARAHKATA

Setelah berkarir di Barclays Capital Singapore, Felix pun memutuskan kembali  ketanah air. Namun, ternyata untuk memulai bisnis di tanah air tidak lah mudah membalikan telapak tangan. Bahkan sempat juga beberapa kali ditipu orang sehingga mengalami kerugian. Susah sekali mendapatkan partner bisnis yang trustworthy and reliable. Karena network yang telah dibangun di Singapura kurang cocok.

Meski sempat menghadapi beberapa kendala, namun dengan kesabarannya dan ketekunannya untuk terus berusaha. Lantas Felix pun mulai bertemu dengan banyak orang dari kolega keluarga maupun teman sekolah untuk mecari peluang bisnis baru.

Baca Juga: Fix, Tak Ada Nama Danone, Ini Daftar Perusahaan Pendukung Israel Menurut PBB 

“Di akhir tahun 2009, dia kembali ke Surabaya dan memulai bisnis yang pertama kali, yaitu bisnis tower provider,” jelas Chandra.

Felix itu merupakan sosok pekerja keras, memiliki insting bisnis yang sangat kuat. Setelah merampungkan kuliahnya, keponakan Henry Soesanto crazy rich asal Filipina ini, tak langsung terjun menjadi pengusaha.

Hal ini lantaran ingin bekerja terlebih dahulu di perusahaan keuangan, untuk menghimpun modal kerja, membangun jejaring kerja, serta mengasah kompetensi.

 Baca Juga: Haidar Alwi Memuji Sosok Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Sebagai Terbaik Sepanjang Masa

Beberapa tahun setelah mengawali bisnis menara telekomunikasi itu, pengusaha berusia 40 tahun inipun, merambah bisnis lainnya, di antaranya properti.

Felix juga dikenal sebagai pemegang saham mayoritas PT Agung Alam Anugrah (AAA Properties), perusahaan induk Bumi Benowo. Perusahaan ini membidik pertumbuhan bisnis seiring dengan program pembangunan infrastruktur yang berdampak terhadap bisnis logistik.

Hebatnya investasi besar-besaran tersebut dilakukan saat masa pandemi Covid-19 sedang melanda dunia termasuk Indonesia. Seakan-akan tidak takut harta kekayaannya akan hilang begitu saja. Bahkan masih sempat membeli beberapa lahan sebagai upaya menambah persediaan lahan (landbank), untuk pengembangan area pergudangan.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah