Sementara di Medan, tiga masalah utama yang mendapat sorotan responden soal keamanan (58,3 persen), pengangguran (53,2 persen) dan korupsi (52,7 persen).
Namun responden menyatakan puas dengan dunia usaha yang menciptakan banyak lapangan kerja (skor 78,3), kemudahan akses jadwal dan pembelian tiket angkutan umum secara daring (skor 77,8) dan pencarian kerja daring (skor 77).
Baca Juga: Psikolog Sebut Redakan Emosi dengan Kelola Stres Setiap Hari
Sedangkan, responden Makassar menyoroti tiga permasalahan utama yakni kemacetan lalu lintas (52,6 persen), pengangguran (52,5 persen) dan korupsi (49,6 persen).
Sisi positifnya, responden menyatakan kepuasan terhadap kemudahan penjadwalan layanan kesehatan secara daring (skor 74), mengakses peluang kerja secara daring (skor 73,9), dan akses jadwal dan pembelian tiket angkutan umum secara daring (skor 72,1).
IMD Smart City Index 2024 juga melaporkan peringkat sejumlah kota di Asia Tenggara.
Baca Juga: Tegas 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rutan Akhirnya Dipecat
Singapura menduduki peringkat tertinggi di posisi 5, naik dua peringkat; Kuala Lumpur di peringkat 73, naik 16 peringkat; Bangkok di peringkat 84, naik empat peringkat dan Hanoi di peringkat 97, naik tiga peringkat.
Kemudian, Jakarta di peringkat 103, turun satu peringkat; Ho Chi Minh City peringkat 105, turun dua peringkat; serta Manila di peringkat 121, turun enam peringkat.
Laporan IMD Smart City Indeks disusun dengan menggabungkan sejumlah data keras dan survei warga.