Catat! 5 Gejala Utama Varian Omicron, Bukan Anosmia

27 Desember 2021, 12:59 WIB
Ilustrasi Omicron. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menyebutkan jumlah kasus terkonfirmasi positif varian Omicron kini kembali bertambah menjadi 46 kasus di Indonesia. /Pixabay/Alexandra_Koch/

ARAHKATA - Virus COVID-19 varian Omicron tengah menjadi ancaman dunia. Varian tersebut diketahui telah menyebar ke beberapa negara.

Dikatakan gejala varian tersebut mirip dengan flu biasa. Namun, para ilmuwan di Zoe COVID mengidentifikasi lima gejala utamanya.

Adapaun gejalanya yaitu, hidung meler, sakit kepala, kelelahan, bersin, hingga sakit tenggorokan. Analisis ini berdasarkan studi baru di London, saat pasien Omicron melonjak pesat di sana.

Baca Juga: Muncul di Indonesia, Ini Bedanya Gejala Omicron dan Delta

Setengah dari mereka yang mengeluhkan gejala seperti pilek rupanya teridentifikasi positif COVID-19, tanpa perbedaan yang jelas untuk infeksi COVID-19 Delta dan Omicron.

Dalam studi mereka, hanya setengah dari pasien yang mencatat gejala COVID-19 pada umumnya seperti demam, batuk hingga kehilangan indra penciuman dan perasa.

Analisis Zoe didukung oleh komite penasihat ilmiah Sage pada pertemuan yang diadakan hari Kamis. Komite mengatakan ada 'bukti awal' dari perubahan gejala yang menyertai infeksi Omicron, karena anosmia tampaknya lebih jarang dilaporkan.

Baca Juga: Temukan Kasus Positif COVID-19 Omicron, Kemenkes: Tanpa Gejala

Prof Tim Spector, ilmuwan utama dalam studi Zoe COVID, mengimbau publik gejala COVID-19 akan tampak seperti flu biasa bagi banyak dari mereka yang terinfeksi.

"Data Zoe dengan jelas menunjukkan bahwa gejala yang paling penting bukan lagi batuk terus menerus, suhu tinggi atau kehilangan rasa atau penciuman," sebutnya, dikutip Arahkata, Senin 27 Desember 2021.

"Bagi kebanyakan orang, kasus positif Omicron akan terasa lebih seperti flu biasa, dimulai dengan sakit tenggorokan, pilek, dan sakit kepala. Anda hanya perlu bertanya kepada seorang teman yang baru-baru ini dites positif untuk mengetahui hal ini," jelas Spector, seorang profesor epidemiologi genetik di King's College London, mengatakan kepada kantor berita PA.

Baca Juga: 2 Orang Kena Omicron di Singapura, Ini Gejala yang Dialami

"Kita perlu segera mengubah pesan publik untuk menyelamatkan nyawa karena setengah dari orang dengan gejala seperti flu sekarang memiliki COVID-19," tambahnya.

Sementara data terbaru, termasuk penelitian dari Hong Kong, menemukan bahwa Omicron kurang mampu menginfeksi jaringan paru-paru dalam, tetapi lebih mampu menginfeksi jaringan bronkial yang lebih tinggi.

"Tampaknya bergeser ke arah virus yang menginfeksi lebih tinggi di saluran pernapasan dan karena itu beradaptasi menjadi lebih menular sebagian karena mengubah jenis sel yang di-infeksinya," kata Openshaw.

Baca Juga: Simak Bun! Ini Gejala Varian Omicron Pada Anak Menurut Ahli

"Seiring dengan itu menghasilkan lebih banyak gejala seperti pilek biasa. Studi laboratorium tersebut mendukung apa yang dikatakan aplikasi Zoe kepada kami," lanjutnya.***

Editor: Tia Martiana

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler