Duh! Ternyata Ini Dampak Buruk dari Keseringan Buka Puasa Pakai Gorengan

12 April 2022, 12:29 WIB
ilustrasi gorengan /pixabay

ARAHKATA - Gorengan menjadi primadona menu buka puasa bagi mayoritas orang Indonesia.

Tersedia dalam berbagai macam bahan, teksturnya yang renyah dan hangat memang sangat cocok untuk dijadikan menu buka puasa.

Tetapi dalam gorengan terdapat kalori dan lemak trans dalam gorengan berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi tubuh apabila dikonsumsi berlebihan.

Baca Juga: Penting Disimak! Menjaga Kecukupan Hidrasi selama Puasa Ramadhan

Dilansir Arahkata dari berbagai sumber pada Selasa, 12 April 2022, ada kalanya konsumsi gorengan saat berbuka puasa perlu dibatasi.

Hal ini untuk menghindari potensi timbulnya dampak buruk apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Secara umum, mengonsumsi makanan yang digoreng berisiko lebih besar terkena beberapa penyakit seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas.

Baca Juga: Dapat Pahala Ganda! 5 Keutamaan Memberi Makanan untuk Buka Puasa

Berikut ini tiga dampak buruk atau bahaya kebanyakan mengonsumsi gorengan.

1. Mengonsumsi meningkatkan risiko penyakit obesitas

Makanan yang digoreng mengandung lebih banyak kalori daripada makanan yang tidak digoreng.

Mengonsumsinya dalam jumlah banyak dapat meningkatkan asupan kalori dalam tubuh secara signifikan.

Baca Juga: Resep Nasi Gurih Daun Jeruk, Hidangan Maknyus Buka Puasa Ramadhan

Lemak trans dalam makanan yang digoreng dapat sangat berpengaruh pada penambahan berat badan.

Hal ini karena dapat mempengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan dan
penyimpanan lemak.

2. Meningkatkan risiko penyakit jantung

Mengonsumsi makanan yang digoreng dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kolesterol, dan obesitas. Ketiganya merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Baca Juga: Buka Puasa dengan Air Kelapa, Ini 5 Manfaatnya Bagi Kesehatan!

3. Meningkatkan risiko penyakit diabetes

Sebuah studi mencatat bahwa orang yang mengonsumsi makanan cepat saji lebih dari dua kali per minggu, dua kali lebih berpotensi untuk mengembangkan resistensi insulin, dibandingkan dengan mereka yang makan kurang dari sekali seminggu.***

Editor: Tia Martiana

Tags

Terkini

Terpopuler