Apa Itu Diet Keto? Ini Penjelasannya!

18 Juni 2022, 20:05 WIB
Makanan diet /pixabay/@the5th

ARAHKATA - Untuk mencapai target badan yang ideal orang seringkali melakukan diet.

Diet pun ada berbagai macamnya jenisnya, dan setiap metodenya pun berbeda.

Contohnya diet keto, cara membakar lemak jenis ini mulai dikenali masyarakat.

Baca Juga: Amankah Diet Keto untuk Anak? Ini Kata Para Ahli

Jadi, apa itu sebenarnya diet keto itu, dan menyehatkan kah? Berikut ulasannya dilansir Arahkata dari laman web Time Sabtu, 17 Juni 2022.

Diet ketogenik alias keto sudah dipakai oleh para ahli medis untuk menangani kejang hampir seabad lamanya.

Baru-baru ini, cara tersebut menjadi populer digunakan orang untuk turunkan berat badan serta membentuk otot.

Metodenya yakni dengan menghilangkan konsumsi karbohidrat, namun makan banyak protein dan lemak.

Orang yang menjalani diet keto diwajibkan memperoleh 80 persen kalorinya dari lemak.

Baca Juga: Tips Diet Ala YoonA SNSD, Jadikan Badan Langsing dan Bugar

Sisanya bisa bersumber dari protein, dengan konsumsi karbohidrat seminimal mungkin.

Artinya, jika kamu mau diet keto maka hal yang harus dilakukan yaitu menyantap banyak daging, produk-produk olahan susu, mentega.

Tak hanya itu saja, tapi bisa juga kamu mengonsumsi telur, kacang-kacangan, biji-bijian dan minyak.

Bagaimana dengan nasi dan yang lain? justru kamu harus hindari padi-padian, karbohidrat, buah-buahan dan sayur.

Baca Juga: Apa Arti Diet Sebenarnya? Ternyata Selama ini Sering Salah Kaprah!

Cara Itu sangat berbeda dengan Pedoman Diet AS untuk orang Amerika, yang mengatakan antara 45 dan 65 persen kalori harian harus berasal dari karbohidrat.

Diet ini dimaksudkan untuk menunjang tubuh ke kondisi ketosis, atau membakar lemak untuk membuat energi.

Karbohidrat memang sumber bahan bakar utama tubuh, jadi tanpa karbohidrat, tubuh harus mencari sumber energi lain.

Dalam hal ini, keton itu, atau molekul pembawa energi ditemukan dalam lemak.

Baca Juga: 5 Menu Diet Ala Cha Eun Woo, Badan Ideal Tanpa Tersiksa!

Para pendukung metode diet ini menjelaskan kondisi ketosis membantu fungsi tubuh lebih efisien dan memacu penurunan berat badan.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa keto dapat menghasilkan penurunan berat badan jangka pendek.

Diet keto juga berpotensi membantu mencegah atau membalikkan obesitas, diabetes tipe 2 dan penyakit hati berlemak.

Hanya saja para ahli tidak yakin bagaimana ketosis mempengaruhi tubuh dari waktu ke waktu.

Beberapa dokter mengimbau bahwa pembatasan yang parah seperti itu tak dapat dilakukan secara terus menerus.

Baca Juga: 8 Tips Diet Yeri Red Velvet, Tetap Sehat tanpa Kelaparan!

Berdasarkan penuturan dr. David Ludwig, seorang profesor nutrisi di Harvard T.H. Sekolah Kesehatan Masyarakat Chan ia menjelaskan sebagian berikut.

"Diet ketogenik dan diet rendah karbohidrat lainnya bisa sangat bahaya kalau dijalankan dalam jangka panjang, dan kemungkinan efek samping belum ditemukan," kata David.

Ia menjelaskan biasanya pembatasan parah seperti penjelasan di atas tidak dibutuhkan.

Walau para ahli merekomendasikan kurangi karbohidrat olahan, seperti roti putih dan makanan ringan, beberapa karbohidrat sangat sehat.

Contoh makanan itu seperti buah-buahan, ubi jalar dan biji-bijian adalah karbohidrat-berat yang kaya nutrisi dan serat.

Baca Juga: 8 Tips Diet Yeri Red Velvet, Tetap Sehat tanpa Kelaparan!

Sejumlah jenis makanan tersebut telah dihubungkan dengan manfaat kesehatan.

Mulai dari tingkat penyakit kronis yang lebih rendah hingga rentang hidup yang lebih lama.

Lebih lanjut, meski para ahli pernah mengecam makanan berlemak sebagai penyebab umum kenaikan berat badan dan penyakit jantung.

Sebuah penelitian yang lebih baru telah menemukan bahwa makanan berlemak mungkin tidak berhubungan dengan masalah kardiovaskular.

Mungkin, dengan cara benar-benar menjaga berat badan dan mengendalikan rasa lapar dan gula darah menjadi solusi alternatif.

Baca Juga: 4 Tips Diet Jeongyeon TWICE, dari Pipi Chubby hingga Tampil Seksi!

Akhirnya, para ilmuwan semakin menganjurkan orang untuk mengikuti pola makan nabati yang banyak, baik untuk kesehatan fisik dan lingkungan.

Contoh makanan yang banyak protein hewani seperti daging merah dan olahan ikan telah erat berhubungan dengan kondisi ini.

Termasuk penyakit jantung dan kanker, dan memelihara ternak adalah sumber utama emisi gas rumah kaca.

Baca Juga: Simak! Tips Diet Sehat Ala Jihyo Twice

Sementara hingga kini sains belum mencapai kesimpulan yang pasti tentang keto.

Tampaknya cara diet terbaik adalah yang makan dengan cara mencapai keseimbangan antara makanan yang berbeda seperti sayur, buah, daging yang takarannya pas.***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler