Dibalik Layar Paskibraka Istana yang Dikarantina dan Dijaga dari COVID-19

27 Agustus 2022, 11:06 WIB
Cerita Paskibraka yang menjalani karantina dan dipantau kesehatannya /Agnes Aflianto/ARAHKATA

ARAHKATA - Persiapan pengibaran Sang Saka Merah Putih di Istana Negara bukan main-main. Pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) pun diseleksi cukup ketat dan memakan waktu lama.

Para Paskibraka dipilih dari siswa-siswa SMA seluruh Indonesia yang menjalani seleksi dan latihan selama berbulan-bulan sebelum akhirnya dikarantina selama 45 hari menjelang upacara pengibaran bendera di Istana.

Selama karantina pun para Paskibraka tidak santai-santai, mereka disiplin dalam menjalani latihan yang semakin intensif demi upacara pengibaran yang sempurna.

Baca Juga: Napi Penyebar Video Pembakaran Bendera Jadi Tersangka

Selain baris berbaris dan kedisiplinan, melalui karantina ini para Paskibraka akan mendapatkan Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila. Ini bertujuan untuk mencetak karakter para paskibraka menjadi pribadi yang menghidupi semangat Pancasila.

Kondisi Pandemi pun tidak menghentikan tradisi karantina ini. Bahkan, Panitia Penyelenggara Diklat Paskibraka Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) semakin waspada dan tetap berkomitmen penuh untuk menjaga kesehatan para Paskibraka.

Setiap ruangan yang digunakan secara konsisten disterilkan dengan desinfektan dan dibersihkan dengan apik sehingga steril dan aman bagi para Paskibraka.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Ungkap 45 Kasus Narkoba dan Miras

Selain itu demi mengantisipasi penularan COVID-19, BPIP juga menggandeng klinik pencegahan penyakit, inHarmony Clinic, sebagai klinik Paskibraka 2022 selama karantina berlangsung.

“Di sini, kami menyediakan layanan swab PCR bagi seluruh Paskibraka dan pihak-pihak lainnya yang terlibat. Kami juga memberikan suplemen kesehatan seperti injeksi vitamin C bagi para Paskibraka”, ujar dr. Meta Melvina, salah satu dokter dari inHarmony Clinic yang bertugas.

“Sampel swab PCR dari para Paskibraka langsung dikirimkan untuk dites di lab yang bekerja sama langsung dengan klinik inHarmony, yaitu Laboratorium Khusus BSTI, sehingga hasilnya bisa keluar dengan cepat, sesuai dengan kebutuhan Penyelenggara Diklat,” jelas dr. Kristoforus Hendra Djaya, Founder dari inHarmony Clinic.

Baca Juga: Kamaruddin Simanjutak Laporkan Ferdy Sambo dan Sang Istri Terkait Laporan Palsu

Selain itu, klinik Paskibraka 2022 juga bertanggung jawab dalam mengobati dan merawat cedera ringan lainnya dan kesehatan para Paskibraka secara keseluruhan.

"Kami bangga bisa ikut berkontribusi pada kegiatan pengibaran bendera tahun 2022," kata dokter Kristo.

Setelah upacara pengibaran dan penurunan bendera berlangsung, para Paskibraka masih akan berada dalam karantina selama kurang lebih 10 hari lagi untuk memastikan kondisi mereka sehat sebelum dipulangkan ke provinsi masing-masing.***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler