Waspada Gangguan Kram pada Kaki, Bisa Jadi Ini Risikonya!

- 30 November 2020, 07:05 WIB
Ilustrasi kaki
Ilustrasi kaki /Tima Miroshnichenko/Pexels

"Hal ini umum dialami perokok dan orang yang memiliki diabetes," sambungnya.

Baca Juga: Mandi Malam Dinilai Berbahaya, Ternyata Tidak Demikian

Walau selama ini lebih cenderung dialami pria, namun penyakit ini juga dialami pada wanita. Penyakit ini diderita satu dari setiap sepuluh wanita dengan usia di atas 50 tahun dan satu dari lima wanita berusia di atas 60 tahun.

Meski begitu, masalah ini paling banyak dialami orang ketika usia bertambah terutama pada yang merokok atau memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.

Gejala dari penyakit jantung perifer melingkupi nyeri dan kram di betis, paha, pinggul, dan pantat. Hal ini lebih banyak dialami pada otot dan bukan pada persendian.

Rasa sakit yang muncul ini juga berbeda dari kelelahan otot yang disebabkan karena olahraga yang biasanya bertahan selama beberapa jam atau hari.

Baca Juga: Benarkah Coconut Oil Bisa Membuat Rambut Berkilau?

Berbeda dari nyeri otot karena olahraga, rasa ngilu yang muncul ini terjadi karena gerakan dan bakal menghilang setelah beristirahat.

"Hal ini mungkin terjadi ketika ketika berjalan naik tangga atau bukit dan kamu bakal berhenti berkali-kali untuk beristirahat," Dr. Aruna Pradhan, pakar kardiologi dan asisten profesor di Harvard Medical School.

Selain terjadi ketika berjalan, kram kaki yang disebabkan karena penyakit jantung perifer bisa terjadi saat kamu tiduran. Beberapa orang bahkan mengalami perubahan warna di kaki, luka yang lama sembuh, rasa dingin di salah satu atau kedua kaki, bertumbuhnya rambut pada kaki atau kuku.

Halaman:

Editor: Alamsyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah