Cegah Anak Kerdil, Ini yang Harus Dilakukan

- 10 Maret 2021, 13:22 WIB
Ilustrasi Kerdil
Ilustrasi Kerdil /Dok. Pixabay /Dok. Pixabay

ARAHKATA - Anak tampak kecil dan mungil, padahal sudah berusia 5 tahun. Namun perawakan anak seperti baru berusia 2 tahun. Jika itu terjadi, mungkin anak Anda terkena stunting atau kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.

Stunting dapat terjadi pada awal kehidupan, yaitu 1.000 hari sejak masa konsepsi hingga anak berusia 2 tahun. Ini berarti, stunting masih dapat dicegah sejak masa kehamilan.

Dalam bincang virtual yan digelar baru-baru ini, membaas pencegahan stunting. Kondisi ini bisa dicegah dengan melakukan deteksi stunting melalui pemeriksaan USG secara rutin.

Baca Juga: Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama, Mitos atau Fakta?

Dokter Spesialis Gizi Klinik RSIA Bina Medika Bintaro, dr. Amalia Primahastuti, Sp.GK mengatakan demi menghindari terjadinya pertumbuhan janin yang terhambat maka ibu hamil harus dalam kondisi tidak undernutrition (kekurangan gizi). Juga harus terhindar dari infeksi selama hamil agar tidak terjadi kelahiran prematur.

Dengan melakukan pemeriksaan maka dapat diketahui apakah pertumbuhan janin sudah sesuai dengan usia. Kemudian setelah lahir, deteksi dini dapat dilakukan dengan secara rutin mengukur berat dan panjang atau tinggi badan setiap bulannya pada usia 0 – 12 bulan dan setiap 3 bulan pada usia 1 – 3 tahun.

Agar ibu hamil tidak kekurangan gizi, harus mengonsumsi makanan bergizi seimbang serta suplemen yang dibutuhkan selama hamil untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan janin. Zat gizi terbagi menjadi 2, yaitu makro (karbohidrat, protein, dan lemak) dan mikro (vitamin dan mineral).

Sedangkan untuk anak, Dr. Amalia menyarankan agar bayi di bawah usia 6 bulan sebaiknya diberikan ASI eksklusif. Sebab, ada banyak manfaat ASI eksklusif yang bisa didapatkan sebagai asupan nutrisi pada bayi. Pola asuh juga menjadi salah satu cara mencegah stunting, yaitu praktek pemberian makan, imunisasi, stimulasi, dan kebersihan.

Baca Juga: Perkembangan UMKM di Indonesia, Walaupun Pandemi Harus Bangkit

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x