ARAHKATA - COVID-19 menjadi pandemi selama kurang lebih 2 tahun terakhir. Kekhawatiran akan infeksi virus ini tidak dapat dihilangkan.
Varian COVID-19 yang terus bermunculan menjadi problematika tersendiri bagi tiap negara untuk menanganinya.
Infeksi COVID-19 bukan hanya menyerang kesehatan organ pernafasan namun dapat menyerang otak.
Baca Juga: Laju Penularan COVID-19 Melambat di Indonesia
Dampak negatif pada otak dapat terjadi meski terkena infeksi COVID-19 gejala ringan.
Dilansir dari Mashable oleh ARAHKATA pada Selasa, 8 Maret 2022, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Nature telah menunjukkan bukti bahwa kasus ringan pada infeksi COVID-19 dapat memberikan dampak negatif pada otak.
Studi ini dilakukan pada 785 orang berusia 51 hingga 81 tahun di Inggris dengan melakukan pemindaian otak sebelum dan sesudah terinfeksi.
Penelitian dilakukan selama periode varian Alpha merebak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa volume otak berkurang setelah serangan infeksi COVID-19.
Baca Juga: Ini Lho! Obat Alami Ala Jepang untuk Redakan Gejala Omicron
Hasil lain ditunjukkan pada saat tes kognitif dilakukan, menunjukkan hasil yang buruk dibandingkan dengan mereka yang tidak terinfeksi.