Kenali 10 Ciri Sifat Ambisius Si Overachiever, Mudah Frustrasi!

- 16 Mei 2022, 07:31 WIB
ilustrasi - 2 Link tes kesehatan mental Google Form dan Unair, cek tingkat depresi melalui link ini.
ilustrasi - 2 Link tes kesehatan mental Google Form dan Unair, cek tingkat depresi melalui link ini. /Pixabay / Alfcermed

ARAHKATA - Pribadi overachiever memiliki sifat ambisius terhadap pencapaian yang tinggi dan selalu ingin bekerja.

Sifat ambisius menjadi baik jika dapat diarahkan sesuai dengan kapasitasnya, namun berbeda dengan pribadi overachiever.

Sifat ambisius dari overachiever berdampak pada keinginan untuk terus mencapai hasil lebih tinggi sehingga abai dengan lingkungan sekitar bahkan diri sendiri.

Baca Juga: KPK Terima Laporan 395 Barang Gratifikasi Lebaran Senilai Rp274 Juta

Bagi seseorang dengan sifat ambisius terhadap hasil dan pencapaian, perlu mengevaluasi diri apakah termasuk golongan overachiever atau bukan.

Berikut ciri dari pribadi ambisius si overachiever yang dirangkum dari Psychology Today oleh ARAHKATA pada Minggu 15 Mei 2022.

1. Fokus pada hasil
Pribadi overachiever sangat kuat ambisinya akan hasil akhir.

Baca Juga: Survei: 68,7 Persen Responden Yakin Kejagung Tuntaskan Kasus CPO

Karena menurutnya, hasil akhir adalah penentu segalanya dari apa yang telah dikerjakan.

2. Tidak mampu menerima kritik dan kegagalan
Bagi seorang overachiever, kritik adalah tanda dari gagalnya sebuah pekerjaan.

Karena pekerjaan yang sempurna bagi seorang overachiever adalah hasil tanpa adanya kritikan.

Baca Juga: Kenali Sifat Perfeksionis dan 4 Cara Mengatasi Bahayanya, Jangan Sampai Stres!

Padahal secara wajar, gagal dan kritikan adalah hal biasa yang justru semakin membuka jalan untuk berkembang.

Namun keduanya adalah mimpi buruk bagi seorang overachiever.

Kritik adalah bentuk dari sebuah kegagalan, terlebih jika memang gagal dalam mengerjakan.

Baca Juga: 6 Bahaya Sifat Perfeksionis, Bisa Tidak Menikmati Hidup!

Maka karena hal ini seorang overachiever kerap menyalahkan diri sendiri dan dapat menimbulkan stres.

3. Haus akan pencapaian baru
Seseorang dengan pribadi overachiever sangat ambisius terhadap pencapaian yang baru.

Mereka tidak dapat duduk diam sebentar saja untuk megevaluasi apa yang telah dilakukan.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Jerawat Punggung, No 4 Sering Dilewatkan!

Menurutnya, pencapaian baru adalah hasil utama sedangkan evaluasi adalah hasil kegagalan.

4. Abai terhadap diri sendiri
Karena ambisius terhadap hasil dan pencapaian, pribadi overachiever akan mengabaikan dirinya sendiri bahkan lingkungan sekitar.

Hal ini disebabkan respon otak yang menolak untuk berhenti ketika tugas sedang dikerjakan atau hasil belum dicapai.

Baca Juga: Wow! 7 Manfaat Nangka untuk Kesehatan, No 5 Cocok untuk Ibu Hamil

Kebiasaan ini akan menjadi lebih buruk kedepannya karena dapat menimbulkan masalah kesehatan kronis.

5. Perfeksionis
Seorang overachiever akan melihat segala sesuatunya dengan ukuran sempurna, tanpa cacat dan tanpa kritik atau evaluasi.

Kesempurnaan dari hasil adalah segalanya karena menurutnya itu adalah perkejaan utama.

Baca Juga: Pemerintah Salurkan Minyak Goreng Curah Rp14.000/liter di 5.000 Lokasi

Bagi mereka, ketidaksempurnaan adalah sebuah kesia-siaan dari apa yang telah dikerjakan.

6. Membandingkan diri sendiri
Sifatnya yang ambisius terhadap pencapaian dan hasil, kerap kali menjadikannya sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Seorang overachiever akan mengkhawatirkan dirinya dan masa depannya bahwa ada yang lebih baik dari dirinya.

Baca Juga: Finlandia Nyatakan Gabung NATO, Ini Respon Rusia!

7. Kekhawatiran berlebih
Karena takut akan kegagalan dan tersaingi oleh orang lain, acap kali memunculkan kekhawatiran berlebih.

Kekhawatiran ini muncul sebagai akibat dari tidak mampunya menerima kritik apalagi sebuah kegagalan.

Karena keduanya tidak masuk dalam 'kamus' pencapaian akan hasil.

Baca Juga: Jutaan Orang Akan Mati Akibat Pemblokiran Pelabuhan Ukraina, PBB: Jika Anda Memiliki Hati

8. Mudah frustrasi
Hasil yang tidak sesuai dengan harapannya atau standard nilai yang tinggi menurutnya, akan menyebabkan frustrasi setelah selesai pengerjaan.

Biasanya, semakin banyak hal yang dikerjakan akan mempengaruhi perasaannya akibat dari tidak sesuainya ekspektasi dan realita.

Kondisi yang berkepanjangan akan menyebabkan penderitanya depresi dan stres berkepanjangan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Duka Cita Atas Meninggalnya Presiden UEA

9. Tidak ingin terlihat lemah
Bagi si ambisius overachiever, sangat pantang terlihat lemah dan meminta bantuan kepada orang lain.

Meminta bantuan dan pertolongan dalam sebuah pekerjaan adalah bentuk dari lemahnya seseorang dan ketidakmampuan dalam mengerjakan tugas.

10. Takut orang lain kecewa
Seorang overachiever mengharapkan orang-orang disekitarnya selalu bangga terhadap apa yang dikerjakan dan dihasilkan olehnya.

Baca Juga: Konvoi Evakuasi Ukraina Akhirnya Tiba di Zaporizhzhia, Berikut Kesaksian Warga Sipil

Sifat inilah yang memunculkan ketakutan akan kekecewaan dari kekurangan, kritikan bahkan kegagalan dari apa yang dikerjakan.

Ciri-ciri diatas jika tidak segera ditangani baik secara personal maupun medis akan memberikan banyak dampak buruk.

Dampak buruk dari pribadi overachiever dapat berupa tidak menikmati hidup, alur yang monoton, depresi bahkan rasa ingin bunuh diri.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Psychology Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah