Network
ARAHKATA - Bagi penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi dianjurkan untuk mengurangi konsumsi kopi.
Ini dikarenakan kopi dapat menimbulkan bahaya bagi penderita hipertensi.
Bahaya kopi bagi penderita hipertensi disebabkan oleh kandungan kafein dalam kopi.
Baca Juga: 3 Kebiasaan Tanpa Diet ala Chaeyoung TWICE, Tubuh Langsing Tak Perlu Pusing!
Bahaya kafein dalam kopi disebabkan dapat memicu peningkatan tekanan darah.
Tentunya ini dapat menimbulkan bahaya bagi penderita hipertensi jika mengonsumsi kopi terlalu banyak melebihi dosis aman.
Bahaya lainnya untuk penderita hipertensi yang mengonsumsi kopi ialah mengecilnya diameter pembuluh darah.
Baca Juga: 3 Bahaya Kopi untuk Lansia, Segera Kurangi Dosisnya Sebelum Kejadian!
Diameter pembuluh darah turut berkontribusi meningkatkan tekanan darah dan berbahaya bagi penderita hipertensi.
Bahaya lebih lanjut konsumsi kopi untuk penderita hipertensi ialah terhambatnya kerja obat antihipertensi.
Menyebabkan obat antihipertensi yang diminum tidak menimbulkan efek apapun bagi penderita hipertensi.
Baca Juga: 5 Tips Diet Sehat Ala Jimin BTS, Taubat Diet Ekstrem Karena Kekurangan Gizi!
Meski demikian, bukan berarti penderita hipertensi tidak dapat mengonsumsi kopi sama sekali.
Dilansir dari Mayo Clinic, Senin 13 Juni 2022, konsumsi kopi masih diperkenankan selama dalam dosis wajar dan tidak berlebihan.
Bagi penderita hipertensi masih dibolehkan minum kopi dengan dosis maksimal 200 mg kafein per hari atau setara dengan satu cangkir.
Baca Juga: 8 Manfaat Masker Kopi untuk Wajah, Jadikan Tampil Glowing dan Berseri!
Disarankan untuk mengurangi dosis konsumsi jika terjadi peningkatan tekanan darah yang tiba-tiba dan sulit dikendalikan.
Jika konsumsi kopi tidak diperhatikan dan terus menerus dalam waktu lama, justru akan menyebabkan penyakit komplikasi lainnya.
Diantaranya ialah terjadinya rasa pusing, mual, sesak napas, penyakit jantung, stroke bahkan kematian.
Baca Juga: CEGAH MALNUTRISI! Diet Sehat ala Jin BTS, Cukup Ubah Pola Makan dan Penuhi Gizi
Segera konsultasikan ke dokter atau ahli gizi agar mendapatkan penanganan yang tepat dan dapat menikmati kopi seperti semula.***
