Stres Menghambat proses Diet, Benarkah Demikian?

- 25 Juni 2022, 22:53 WIB
Ilustrasi Orang yang Stres
Ilustrasi Orang yang Stres /Pexels/Andrea Piacquadio

ARAHKATA - Saat stres rasanya mau melakukan apapun terasa lesu, mau berolahraga kurang mood juga.

Stres memang sebuah pengalaman yang hampir dialami setiap orang dalam proses kehidupan.

Bagi kamu yang tengah menjalani diet, ada anggapan bahwa jika stres akan memengaruhi keefektifan saat merampingkan tubuh.

Baca Juga: Bukan Cuma Obat, Diet Ketogenic dapat Membantu kontrol kejang Anak

Niat hati ingin diet malah tetap tidak berusaha, namun benarkah demikian?

Dokter Spesialis Gizi dr. Shiela Stefani M.Gizi, Sp.GK, AIFOK, FINEM, menjelaskan proses diet bisa terganggu bila seseorang mengalami stres.

"Hormon stres mengganggu metabolisme tubuh," kata Shiela dalam keterangan tertulis dikutip Arahkata Sabtu, 25 Juni 2022.

Mengapa? sebab Kadar stres yang tinggi menghambat penurunan berat badan.

Hal itulah mengapa orang yang punya banyak pikiran menjadi sulit menurunkan berat badan karena proses pembakaran kalorinya terganggu.

Baca Juga: Diet kaya serat bantu kurangi berat badan, Benarkah?

Untuk mengatasi rasa stres sekaligus membakar kalori, Shiela menyarankan olahraga sebagai solusi efektif.

"Itu win win solution, olahraga membakar kalori dan juga bisa menurunkan stres," lanjutnya.

Menurut dia, meski tren diet meningkat masyarakat masih belum mengetahui diet yang baik dan benar untuk tubuh.

Alhasil seringkali banyak masyarakat melakukan diet yang salah.

Melakukan diet bukan berarti tidak boleh makan sama sekali, melainkan mengatur pola makan dengan baik dan menjaga kandungan nutrisinya.

Baca Juga: Yuk Intip 7 Menu Sarapan terbaik Saat Menjalani Diet

"Misalnya memilih makanan sumber karbohidrat kompleks, sumber protein yang rendah lemak, menghindari lemak jenuh," jelas Shiela.

Jangan lupa serta mengonsumsi sayuran dan buah-buahan untuk melengkapi nutrisi tubuh.

Dilanjutkan berolahraga teratur supaya membakar banyak kalori dan mencegah metabolisme melambat, yang merupakan efek samping umum dari penurunan berat badan.

Selain itu, macam-macam jenis diet sangat banyak ditemukan, namun tidak semua jenis diet cocok untuk tubuh tiap individu.

Baca Juga: Manfaat Diet Mediterania, Bisa Bikin Lama Tua

Ia mengajak masyarakat bahwa berkonsultasi dengan dokter juga menjadi hal penting sebelum memulai diet.

Para ahli juga akan membantu kita untuk mengenali kondisi dan kebutuhan tubuh alhasil diet menjadi hal yang menyehatkan, bukan menambah risiko penyakit.

"Dokter juga akan memberikan memberikan rekomendasi seperti jenis suplemen yang bisa dikonsumsi untuk mendukung diet," beber Shiela.

Bukan cuma itu, para pakar akan memberikan cara aktivitas dan gaya hidup sehat yang perlu dilakukan untuk menyesuaikan proporsi tubuh.

Baca Juga: Apa Alasan Diet Mediterania Jadi Nomor Satu?

Menurut Shiela, diet yang aman adalah mengubah pola hidup menjadi lebih sehat secara bertahap.

Dia menyarankan untuk membuat jadwal makan yang teratur dan secara perlahan mengubah kebiasaan makan menjadi lebih sehat dari waktu ke waktu.

Bila terbiasa makan sesuatu yang digoreng, ia menyarankan untuk menguranginya secara perlahan hingga betul-betul terbiasa dan konsisten menjalaninya setiap hari.

"Bukan jadi tidak makan, tapi ubah ke jenis makanan lebih sehat. Jadwal harus teratur, kalau tidak teratur seperti skip sarapan, yang terjadi saat siang makan jadi kalap dan berlebihan," tuturnya.

Baca Juga: Yuk Intip Tips Saat Menjalani Diet Ketogenic

Ia juga menganjurkan untuk tidak mengecek berat badan di timbangan setiap hari saat sedang menurunkan berat badan agar tidak merasa stres.

Cukup tentukan target berat yang ditargetkan dan cek berat badan sepekan sekali pada pagi atau sore hari.

"Berat malam atau pagi pasti beda, pagi adalah berat paling ringan karena cairan relatif lebih sedikit," pungkas Shiela.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x