Awas Wanita Pekerja Sulit Hamil !

- 15 November 2020, 22:11 WIB
Ilustrasi wanita pekerja
Ilustrasi wanita pekerja /Arahkata.com

ARAHKATA – Di dunia modern seperti sekarang, bukan hal aneh lagi jika kita menemui wanita yang bekerja, atau dapat dikatakan sebagai wanita karier. Namun, bukan karena takhayul ataupun perkataan nenek moyang, wanita yang bekerja akan berdampak negatif terhadap kesehatan reproduksinya, atau dikatakan akan susah mengalami kehamilan.

Berdasarkan penelitian di Amerika Serikat,  perempuan yang bekerja lebih dari 40 jam seminggu atau yang secara rutin mengangkat beban berat, bisa lebih lama untuk hamil daripada perempuan yang tidak melakukannya.

Dikutip dari NY Daily, para peneliti mengikuti 1.739 perawat yang mencoba untuk hamil. Diperkirakan 16 persen dari mereka gagal mencapai tujuan tersebut dalam waktu 12 bulan, dan lima persen masih belum mengandung setelah dua tahun.

Bekerja lebih dari 40 jam seminggu dikaitkan dengan waktu hamil yang 20 persen lebih lama, dibandingkan dengan perempuan yang bekerja 21 – 40 jam seminggu. Bergerak dan mengangkat beban setidaknya 11 kilogram beberapa kali sehari juga dapat menyebabkan kehamilan tertunda karena memperpanjang waktu untuk pembuahan sekitar 50 persen.

“Hasil penelitian kami menunjukkan, pekerjaan berat, baik dari segi tekanan fisik dan jam kerja yang panjang, memiliki dampak merugikan pada kemampuan perawat perempuan untuk hamil,” kata pemimpin studi Audrey Gaskins, peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health di Boston.

Sebagian besar pasangan sehat, dapat hamil dalam waktu tiga sampai enam bulan. Kendati demikian, proses ini bisa memakan waktu lebih lama bagi orang-orang yang lebih tua, atau yang kondisi kesuburannya terganggu karena masalah medis tertentu, atau pada orang-orang yang merokok atau minum berlebihan.

Dalam penelitian ini, Gaskins dan rekannya mengulas data perempuan yang berpartisipasi dalam survei nasional perawat, antara 2010 dan 2014. Pada beberapa titik waktu mereka melaporkan bahwa mereka sedang mencoba untuk mengandung.

Setengah dari perempuan peserta berusia setidaknya 33 tahun, 44 persen dari mereka memiliki kondisi kelebihan berat badan atau obesitas, dan 22 persen adalah perokok atau mantan perokok.

Sebagian besar perempuan tersebut bekerja secara eksklusif pada pagi atau malam hari, dengan 16 persen dari mereka melakukan pergeseran jam kerja yang berbeda.

Sekitar sepertiga dari perempuan bertumpu di kaki mereka setidaknya selama delapan jam sehari, dan 40 persen melaporkan mengangkat beban yang berat hingga lima kali sehari.

Frekuensi shift malam atau durasi rotasi atau non-rotasi bekerja malam tidak berhubungan dengan waktu yang diperlukan perempuan untuk hamil, berdasarkan laporan penelitian tersebut.

Ketika peneliti mengecualikan perempuan dengan siklus menstruasi tidak teratur, yang dapat menganggu kesuburan, mereka masih menemukan, mengangkat beban berat menyebabkan pembuahan 33 persen lebih lama. Dampak mengangkat beban berat ini juga lebih nyata bagi perempuan dengan kelebihan berat badan atau obesitas.

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah