ARAHKATA - Selebriti Raffi Ahmad baru-baru ini melakukan podcast dengan Dimas Ahmad yang telah lama menghilang tidak seperti biasanya.
Melalui podcast kanal YouTube Rans Entertainment, pria yang bernama asli Dimas Ramadhan mengungkapkan alasan yang sebenernya.
Sebelumnya Raffi Ahmad juga menyinggung penampilan Dimas yang tampak tidak terawat karena sudah lama tidak bertemu.
Baca Juga: Ini Hadiah Raffi Ahmad untuk Pernikahan Jessica Iskandar
"Kok muka lu jerawatan dekil gitu sih, enggak lu..," ujar Raffi Ahmad dikutip Arahkata dari kanal YouTube Rans Entertainment Senin 25 Oktober 2021.
Dimas mengungkapkan bahwa dirinya sedang menyiapkan sebuah karya untuk para penggemarnya.
"Belum, kan masih ada persiapan A," ujar Dimas Ahmad.
Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun Pernikahan, Nagita Dapat Mall dari Raffi
Bukan hanya itu, Raffi Ahmad kemudian menyinggung grafik keuangan Dimas Ahmad.
"Kemarin lu sempat kaya raya, sekarang Gimana grafik keuangan lu sekarang, gue lihat enggak ada syuting syuting, lu merosot apa gimana sih?," ujar Raffi Ahmad.
Dimas mengungkapkan bahwa dirinya sedang menyiapkan sebuah karya untuk para penggemarnya.
Baca Juga: Wedding Anniversary Ke-7 Raffi-Nagita Dapat Kejutan Ini
Selain itu ia bahkan membeberkan usaha bakso ikan miliknya yang sekarang sudah berkembang dan memiliki cabang.
"Lancar, sekarang sudah empat cabang sama yang ruko," ujar Dimas Ahmad.
Terungkap hilangnya Dimas Ahmad karena harus mengurus masalah yang dialami keluarganya, namun Dimas membantah jika ia bertengkar dengan sang ayah.
Baca Juga: Jatuh Cinta, Raffi Ahmad Ajak Netizen Kunjungi Papua
"Masih ada kendala, itu masalah privasi keluarga. Nanti dibenerin, sama keluarga orang, nanti juga selesai," tutur Dimas Ahmad.
Selain itu Dimas pun mengungkapkan bahwa dirinya sedang sibuk berlatih musik.
"Bangun, duduk ngelamun, bebersih, sarapan terus lagi latihan main alat musik," ujar Dimas Ahmad.
Baca Juga: Raffi Ahmad Jadi MC, Siap Bawa Kirab Api PON XX Papua
"Nyanyi?", tanya Raffi kepada Dimas.
"Kaga, Main biola. Kalau gini-gini aja nanti monoton kita," sambung Dimas.***