Penangkapan Teroris di Kebumen, Ken Setiawan: Mereka Membaur di Masyarakat Sembunyikan Jati Diri

- 8 Desember 2022, 15:35 WIB
Ilutrasi. Tim Densus 88 Antiteror melakukan penggerebkan teroris. /Pikiran Rakyat/Armin Abdul Jabbar
Ilutrasi. Tim Densus 88 Antiteror melakukan penggerebkan teroris. /Pikiran Rakyat/Armin Abdul Jabbar /

ARAHKATA – Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan mengatakan, orang yang berpaham radikal belum tentu teroris. Namun, jika dia sudah menjadi teroris dapat dipastikan radikal.

"Jika ada teroris moderat dan membaur, bersosialisasi di tengah masyarakat, yakinlah itu sedang "taqiah" atau menyembunyikan jati dirinya, sehingga masyarakat tidak mencurigai kalau dirinya sebagai teroris," kata Ken dalam keterangan pers, Kamis, 8 Desember 2022.

Bahkan, sambung Ken, sekarang ini banyak jaringan terorisme yang menggunakan gerakan sosial melalui kotak amal yayasan yatim piatu dan duafa, guna menggalang dana masyarakat.

Baca Juga: BNPT Cari Kelompok Pendana Bom Bunuh Diri Bandung

Kotak amal itu ditaruh di setiap minimarket dan restoran atau rumah makan.

"Gerakan seperti ini yang akhirnya mencoreng nama organisasi yang betul-betul menyalurkan bantuan sosial untuk masyarakat," kata Ken.

Ken menyontohkan teroris moderat dan berbaur dengan masyarakat yakni, Badrun (49) warga Dukuh Karangtembok RT.01 RW.05, Desa Murtirejo, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, yang ditangkap Densus 88 usai menjalankan sholat dzuhur jamah di Mushola Asofingah, pada Kamis, 1 Desember sekitar pukul 12.21 WIB.

Baca Juga: Gempa Sukabumi M 5,8 Warga Panik Lari ke Luar Gedung

Menurut keterangan warga setempat, Badrun selesai menjalankan sholat tiba-tiba didekati oleh beberapa orang berpakaian hitam, dan langsung membawa Badrun masuk ke dalam mobil berwarna hitam.

Usai ditangkap dan dimasukkan ke dalam mobil, Badrun tak terlihat lagi kembali ke rumahnya.

Warga mengira kalau Badrun itu diculik, karena aksi penangkapan waktunya berlangsung sangat cepet. Begitu Badrun masuk mobil langsung pergi tanpa kembali ke rumahnya.

Baca Juga: FOZ Gaungkan Gerakan Zakat Bagi Berdayakan Masyarakat

Sontak kejadian tersebut membuat geger warga Dukuh Karangtembok yang kemudian berhamburan keluar rumah.

Bahkan, istri Badrun yang mengetahui suaminya dibawa orang tak dikenal langsung syok dan menjerit.

Selang beberapa waktu usai rombongan pergi membawa Badrun meninggalkan lokasi, terlihat beberapa anggota polisi berseragam dan berpakaian preman mendatangi rumah Badrun.

Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar, Setara Institute: Butuh Kesatupaduan Langkah Penanganan Terorisme

Terlihat aparat memasang garis polisi dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi akhirnya memberitahukan pihak keluarga bahwa Muhammad Badrun dibawa Densus 88 ke Solo.

Pada pukul 13.30 hingga 17.15 WIB, tim Inavis dari Polres Kebumen melaksanakan olah TKP di rumah Badrun.

Di mata para tetangga dan warga sekitarnya, Badrun alias Haryadi alias Ramli alias Zidan dikenal bersosialisasi dan mudah bergaul, tidak ada yang menduga jika Badrun terlibat jaringan terorisme.

Baca Juga: Ferdy Sambo: Bharada E Harusnya Dipecat Juga, Jangan Hanya Saya

Sebelum mendirikan bengkel las di depan rumahnya, Badrun bekerja di Jakarta. Namun pada tahun 2004 dirinya memutuskan pulang kampung dan menetap di desa kelahirannya di Kebumen.

"Jelang Perayaan Natal 2022 dan Tahun baru 2023 diharapkan aparat meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman teroris. Sebab, beberapa tahun yang lalu pelaku terorisme kerap beraksi jelang Perayaan Natal dan Tahun Baru," tutup Ken.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x