Heboh Dokter Gadungan Terungkap, IDI Imbau Masyarakat yang Ragu untuk Cek Link Ini

- 14 September 2023, 21:59 WIB
Ilustrasi: Diduga Masukan Gagang Lolipop Sebagai Implan Kontrasepsi, 25 Wanita Jadi Korban Dokter Gadungan
Ilustrasi: Diduga Masukan Gagang Lolipop Sebagai Implan Kontrasepsi, 25 Wanita Jadi Korban Dokter Gadungan /orzalaga/Pixabay

ARAHKATA - Saat ini menjadi berita viral seorang dokter gadungan bernama Susanto tertangkap menipu dan bekerja di PT Pelindo Husada Citra (PT PHC) setelah sebelumnya pernah melakukan praktik dokter selama 2 tahun.

Untuk mencegah agar masyarakat tak tertipu kembali, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaidi, mengimbau untuk melakukan pengecekan pada website https://idionline.org/organisasi/info/diranggota.

”Pasien bisa memasukkan nama dokter yang ingin dicek di website di kolomnya,” ungkap Adib Khumaidi saat jumpa pers Klarifikasi dan Penjelasan Mengenai Kasus dokter Gadungan IDI melalui zoom, Kamis, 14 September 2023.

 Baca Juga: Wali Kota Bogor Berhentikan Kepala SDN Cibereum yang Pecat Guru karena Ungkap Gratifikasi

Adib Khumaidi mengungkapkan melalui insiden tersebut banyak pihak yang mengalami kerugian salah satunya masyarakat atau pasien. Sehingga ia memberikan salah satu pencegahan kepada masyarakat untuk melakukan pengecekkan data dokter pada website tersebut. Melalui itu, pasien mendapatkan informasi lengkap mulai dari nama, kompetensi, hingga foto wajah dokter.

Lalu Adib Khumaidi menginformasikan pada website terdapat 1.000 data dokter baru yang masuk setiap bulannya, sehingga masyarakat diminta untuk menjadi komponen pengawas agar kejadian seperti ini tak berulang kembali.

"Tersangka S menjadi sebuah pembelajaran," tuturnya.

Baca Juga: Diperiksa 5 Jam, Dahlan Iskan Lesehan di Teras Gedung Merah Putih KPK

Adib Khumaidi mengatakan adanya kemajuan teknologi saat ini merupakan salah satu penyebab lolosnya dokter gadungan itu berpraktik. Sehingga dirinya mengimbau seluruh pihak seperti masyarakat, rumah sakit, dan perawat untuk dapat waspada akan segala tingkah laku yang tidak wajar pada rekan kerjanya (dokter atau perawat). Hal ini penting agar tidak terjadi sesuatu yang buruk kepada pasien atau masyarakat yang tengah dirawat.

"Kami memahami bukan hanya pemeriksaan dokumen atau pemberkasan karena pemalsuan dokumen dengan kecanggihan teknologi akan sangat mudah," katanya.

Sebelumnya, Susanto merupakan lulusan SMU yang melamar dan menjadi dokter di PT Pelindo Husada Citra (PHC) dengan berbekal data-data palsu.

 Baca Juga: Edan Eks Napi Jadi Dokter Gadungan Susanto Pernah jadi Dirut RS hingga Tangani Operasi Caesar

Menurut keterangan Jaksa Penuntut Umum (JPU) di PN Surabaya, Ugik Ramantyo, aksi Susanto ini berawal pada tahun 2020.

Saat itu ia mengirim lamaran kerja melalui e-mail ke PT PHC dengan melampirkan persyaratan menggunakan data-data palsu milik dokter Anggi Yuriko, termasuk surat izin praktik (SIP) dokter, ijazah kedokteran, kartu tanda penduduk, serta sertifikasi hiperkes. Data-data tersebut diambil melalui website Fullerton dan Facebook.

Susanto menjalani tes wawancara melalui Zoom hingga akhirnya dinyatakan lulus. Selanjutnya ia dikontrak kerja selama dua tahun dan ditempatkan sebagai dokter hiperkes full timer pada PHC Clinic di Pertamina Cepu, Jawa Tengah.***

 



 

 

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah