ARAHKATA - Pidato Presiden Rusia Vladimir Putin bersamaan dengan perayaan Hari Kemenangan kemarin 9 Mei 2022, tidak menyinggung tentang rencana penempatan pasukan serta meningkatkan ketegangan di Ukraina.
Pesan Presiden Rusia Vladimir Putin bertentangan dengan dugaan negara-negara Barat yang memperingatkan bahwa Putin kemungkinan akan menggunakan perayaan Hari Kemenangan untuk mengarahkan mobilisasi nasional.
Perayaan Hari Kemenangan di Moskow kemarin, yang mencakup parade rudal dan tank seperti biasanya, adalah perayaan nasional paling menonjol sejak kekalahan Nazi pada 1945.
Baca Juga: Resmi Dilantik, Yoon Seok-yeol Akan Buka Dialog dengan Korea Utara
Barat telah berspekulasi selama beberapa minggu terakhir bahwa Putin akan memobilisasi pasukannya dalam menginvari Ukraina.
Dugaan tersebut untuk mencapai apa yang dapat digambarkan sebagai kemenangan menjelang perayaan dan mungkin Putin akan memerintahkan rakyatnya turut berperang.
Namun, dalam pidatonya, Putin tidak menyinggung keduanya, melainkan menegaskan kembali pendiriannya bahwa pasukan Rusia di Ukraina memerangi Nazi.
Baca Juga: Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 28, Ini Tips Agar Lolos Seleksinya
“Anda berjuang untuk Rusia, untuk masa depannya, sehingga tidak ada yang akan melupakan pelajaran dari Perang Dunia II, dan memastikan tidak ada ruang bagi para pembunuh, eksekutor, dan Nazi,” katanya seperti dilaporkan dalam Reuters dikutip ARAHKATA.
Di Ukraina, Kyiv menginformasikan bahwa Rusia terus meningkatkan serangan di timur dan menerapkan operasi baru untuk menyerang tentara Ukraina yang masih hidup di sebuah pabrik besi di Mariupol.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, dalam pidatonya bertepatan dengan hari kemenangan Rusia, berjanji kepada rakyat Ukraina bahwa tentaranya akan mengalahkan Rusia.
Baca Juga: Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 28, Ini Tips Agar Lolos Seleksinya
"Pada Hari Kemenangan melawan Nazi, kami berjuang untuk mencapai kemenangan baru. Jalannya sulit, namun kami yakin bahwa kami akan menang," katanya, bergerak di sekitar pusat Kyiv dengan seragam militer.
"Orang yang mengulangi kejahatan keji rezim Hitler hari ini, yang mengikuti filosofi Nazi, menurut semua yang diterapkan Nazi, adalah orang yang akan dihancurkan," pungkasnya.***