Eropa Cantumkan Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Sebagai Perhatian Khusus, Simak Alasannya

16 Mei 2022, 16:55 WIB
Ilustrasi Covid-19. /Tangkapan layar Pixabay/Geralt

ARAHKATA - Pejabat kesehatan Eropa mencantumkan dua jenis Omicron, BA.4 dan BA.5, yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan sebagai perhatian khusus.

Klasifikasi dibuat mengikuti kemampuan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 untuk menghindari perlindungan kekebalan vaksin.

Selain itu subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 kemungkinan akan mendominasi kasus COVID-19 di Eropa pada bulan Juni hingga September mendatang.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Semakin Melonjak, Kim Jong Un Kerahkan Militer untuk Stabilkan Pasokan Obat

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) dalam sebuah laporan menyatakan, subvarian BA.4 dan BA.5 dapat menyebabkan lonjakan kasus infeksi COVID-19 di seluruh benua.

Sehingga dapat meningkatkan jumlah penerimaan rumah sakit dan penggunaan tempat tidur dalam perawatan intensif (ICU).

Mengutip laporan Daily Mail oleh ARAHKATA, Senin 16 Mei 2022, badan kesehatan masyarakat Uni Eropa (UE) mendesak semua negara untuk 'tetap waspada' terhadap tanda-tanda munculnya subvarian Omicron.

Baca Juga: Viral! Wanita Asal AS Ini Akui Bisa Hamil Dua Janin Sekaligus, Kok Bisa?

Faktanya hingga kini, ECDC juga mendorong orang yang berusia di atas 80 tahun untuk menerima suntikan booster kedua.

ECDC juga mendorong negara-negara Eropa untuk menyusun rencana bagi individu yang berusia di atas 60 tahun dan kelompok rentan lainnya untuk menerima dosis booster kedua.

BA.4 dan BA.5 pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan masing-masing pada bulan Januari dan Februari.

Baca Juga: Coba Puasa Ramadhan, Onad: Kebanyakan Main Sama Habib Jafar

Sejak saat itu, dua subvarian telah menjadi strain dominan di Afrika Selatan, sementara BA.5 menjadi varian paling umum di Portugal.

Sementara itu, laporan ECDC juga menyatakan bahwa saat ini `tidak ada tanda-tanda perubahan tingkat keparahan infeksi BA.4 dan BA.5 dibandingkan dengan sub-varian Omicron sebelumnya.

“Kehadiran subvarian ini dapat menyebabkan peningkatan keseluruhan yang signifikan dalam kasus COVID-19 di UE selama beberapa minggu dan bulan ke depan,” jelas laporan diatas.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler