Kondisi tersebut mendorongnya untuk mulai mencoba memprediksi masa depan secara berlebih.
Di sisi lain, masa depan bukalah sesuatu yang benar-benar bisa diprediksi. Oleh karena itu, Reynolds kerap terhanyut pada pikiran-pikiran mengenai apa yang mungkin dan tidak mungkin terjadi secara konstan.***